PALU, HAWA – Tata kelola infrastruktur menjadi poin penting yang menjadi sorotan anggota , Kusuma Putra, dalam pertemuan reses Kamis (17/4).

menegaskan bahwa pemerintah harus memulai pembangunan jalan dengan menyelesaikan drainase terlebih dahulu agar kualitas infrastruktur tetap terjaga.

menilai, perencanaan infrastruktur yang baik harus dari tahapan yang benar. drainase yang optimal akan mencegah genangan air yang bisa merusak aspal dalam waktu singkat.

menegaskan bahwa pembangunan tanpa memperhatikan urutan teknis justru akan menyebabkan kerusakan lebih cepat dan pemborosan anggaran.

“Drainase yang tertata rapi menjaga jalan tetap awet. Jika air menggenang, aspal akan cepat rusak. Maka, tahapan ini tidak bisa dilewati,” kata Nendra Kusuma Putra.

Beberapa warga memang mendesak agar pemerintah segera mengaspal jalan, namun Nendra mengingatkan bahwa pelaksanaan pembangunan harus mengikuti prosedur yang tepat. Tata kelola infrastruktur yang tepat akan menghasilkan jalan yang kuat, nyaman, dan tidak membutuhkan perbaikan dalam waktu dekat.

Pemerintah telah merencanakan perbaikan infrastruktur secara menyeluruh pada tahun 2026. Fokus utama tertuju pada drainase dan pengaspalan yang berkelanjutan. Ini bertujuan agar hasil pembangunan bisa dirasakan lebih lama oleh masyarakat.

Selain itu, Nendra juga menyoroti pohon-pohon tinggi yang menghalangi jalur transportasi dan berpotensi merusak jalan. menyebut pemerintah akan melakukan pemangkasan dan penataan ulang pohon-pohon tersebut dalam program tahun 2026.

Warga diharapkan aktif menyampaikan kebutuhan dan masukan melalui forum reses atau saluran resmi lainnya. Dengan partisipasi masyarakat, prioritas pembangunan akan lebih tepat sasaran.

Untuk mengetahui standar nasional terkait sistem drainase dan jalan, masyarakat dapat mengakses informasi dari Kementerian PUPR, sebagai referensi resmi dalam bidang tata kelola infrastruktur di Indonesia.