JAKARTA, HAWA — China resmi meluncurkan Visa ASEAN pada (3/6), berikan kemudahan perjalanan bisnis bagi negara Indonesia dan 10 negara ASEAN lainnya, termasuk Timor-Leste. Di mana Visa tersebut memungkinkan kunjungan berkali-kali selama lima tahun dengan durasi tinggal hingga 180 hari per kunjungan.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, menyatakan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk memfasilitasi perjalanan lintas batas di kawasan dan memperkuat hubungan ekonomi antara China dan negara-negara ASEAN.
“Visa ASEAN ini diluncurkan untuk memfasilitasi pergerakan orang lintas batas di wilayah ini,” kata Lin Jian pada Selasa (3/6/2025).
Visa ini berlaku bagi personel bisnis, pasangan, dan anak-anak mereka yang memenuhi syarat. Namun, informasi spesifik mengenai persyaratan aplikasi belum diumumkan secara luas. Warga Indonesia mengakses langsung Kedutaan Besar China di Indonesia untuk mendapatkan informasi terbaru.
Peluncuran Visa ASEAN ini melengkapi kebijakan bebas visa yang telah ada antara China dengan Singapura, Thailand, dan Malaysia. Selain itu, China juga telah menerapkan program “Lancang-Mekong Visa” untuk negara-negara di kawasan Sungai Mekong.
Shenzhen, yang terkenal sebagai pusat manufaktur elektronik global, menjadi salah satu destinasi utama bagi pebisnis Indonesia yang ingin menjajaki peluang di sektor teknologi. Kota ini menghasilkan sekitar 90% produk elektronik dunia, termasuk ponsel, laptop, dan drone.
Selain Shenzhen, China menawarkan berbagai destinasi menarik lainnya, seperti Beijing dengan modernisasi kotanya, Guilin dengan keindahan alamnya, dan berbagai situs budaya seperti Tembok Besar. Kuliner China yang beragam juga menjadi daya tarik bagi wisatawan Indonesia.
Meskipun Visa ASEAN memberikan kemudahan akses, warga Indonesia perlu memastikan kepatuhan terhadap persyaratan visa untuk menghindari masalah hukum selama berada di China.LIA