PALU, HAWA — Andris, S.Sos, anggota DPRD Kota Palu dari Fraksi PKB, menyampaikan keinginannya untuk menghidupkan kembali kendaraan tradisional dokar yang kini hampir tidak terlihat di wilayah Palu.

Ia mendorong program pelestarian tersebut agar dokar bisa mengaspal lagi, terutama di kelurahan-kelurahan dalam daerah pemilihannya.

Andris, yang merupakan putra asli Kaili dan pecinta kendaraan tradisional, mengaku prihatin melihat dokar nyaris punah.

“Kalaupun ada, biasanya dari wilayah Gorontalo, bukan dari sini,” kata Andris saat reses hari kelima di Kelurahan Duyu, Jumat (24/10).

Melalui usulan program 2026, ia meminta dukungan pemerintah lewat Bappeda Kota Palu untuk menyediakan lima unit dokar beserta enam ekor kuda.

Dokar-dokar ini akan ditempatkan di wilayah seperti Kintabaru, Tagari, Tanggiso, dan Duyu, sebagai langkah awal pelestarian.

Menurut Andris, wilayah Kampung Tengah di masa lalu dikenal dengan keberadaan dokar.

“Dulu hampir setiap rumah punya dokar. Sekarang sudah tidak ada,” ujarnya.

Kondisi tersebut menurutnya terjadi karena penumpang berkurang, namun ia menilai potensi pemanfaatannya tetap ada.

“Saat ini Palu memiliki banyak tempat wisata. Mengapa tidak kita hadirkan kembali dokar seperti di Jogja? Di sana andong jadi daya tarik wisata. Kita juga bisa begitu,” jelas Andris.

Ia menyebut beberapa area car free day dan event Pemkot Palu bisa menjadi ruang pemanfaatan dokar.

Andris juga mengingatkan bahwa dokar pernah tampil dalam pawai budaya saat masa kepemimpinan Wali Kota Baso Lamakarate hingga Rusdy Mastura. Bahkan, ia sendiri terakhir kali menggelar pacuan dokar saat kegiatan pacuan sapi.

“Saya pilih dokar karena lebih terjangkau. Kalau kuda pacu, harganya bisa Rp80 juta lebih. Tapi kalau dokar, bisa digunakan masyarakat dan tetap mengangkat tradisi,” jelasnya.

Ia berharap Pemerintah Kota Palu mendukung penuh langkah ini, termasuk menempatkan dokar di spot strategis untuk wisata.

“Saya bermimpi, walau tidak sebanyak dulu, tapi setiap event pemerintah, dokar bisa hadir,” pungkas Andris.LIA