PALU, HAWA — Dosen Poltekkes Palu melatih kader kesehatan di Kelurahan Baiya, Kota Palu, pada Rabu (12/6). Pelatihan ini fokus pada pencegahan penyakit tidak menular dan pentingnya ASI eksklusif.
Alftrida Semuel Ra’bung Memimpin Tim Dosen Poltekkes yang melaksanakan pengabdian masyarakat ini. Ia bekerja sama dengan Hasni dan Diah Ayu Hartini, Mereka memberikan edukasi tentang diabetes, jantung, hipertensi, serta pelatihan teknis penggunaan tensimeter.
“Acara inti terbagi dua. Kami beri materi tentang penyakit tidak menular, lalu praktik penggunaan tensimeter. Kader harus bisa mendeteksi gejala sejak dini,” kata Alftrida, dosen Jurusan Keperawatan, pada Rabu.
Ia menjelaskan tanda, risiko, dan komplikasi dari tiga penyakit yang merupakan silent killer. Menurutnya, ketiganya berbahaya karena sering muncul tanpa gejala.
“Kalau tidak dikendalikan, dampaknya bisa fatal,” tambahnya.
Selain itu, Alftrida juga menekankan pentingnya ASI eksklusif dan inisiasi menyusu dini (IMD). Ia menjelaskan bahwa ASI berfungsi sebagai perlindungan alami dari penyakit dan mendukung tumbuh kembang bayi.
“ASI bantu cegah stunting dan bentuk ikatan batin. Ini sudah terbukti secara ilmiah,” ujar Alftrida.
Ia juga menunjukkan cara pelekatan yang benar agar ibu tidak alami nyeri puting dan bayi mendapat ASI maksimal.
Pada sesi praktik, para kader mempelajari posisi menyusui dan penggunaan tensimeter dengan teknik yang tepat.
“Saya baru tahu posisi lengan harus sejajar jantung saat ukur tekanan darah,” kata Andriyani, peserta pelatihan.
Pelatihan ini juga mendukung program nasional penanggulangan stunting dan promosi ASI eksklusif oleh Kementerian Kesehatan.
Alftrida berharap kader bisa menjadi pelopor perubahan di masyarakat.
“Ajak warga rutin cek tekanan darah, dampingi ibu menyusui, dan beri edukasi ke lingkungan sekitar,” tutupnya.LIA