SHANGHAI, HAWA — Bruce Lee dan Jackie Chan kembali tampil di layar melalui proyek restorasi film kung fu klasik berbasis kecerdasan buatan (AI) yang rencananya tayang pada Festival Film Internasional Shanghai ke-27 tahun 2025. China Film Foundation memulai inisiatif ini untuk merevitalisasi 100 film legendaris dan memperkenalkan film animasi AI pertama di dunia.
Proyek Warisan Film Kung Fu memulihkan kualitas gambar dan suara dari film-film lama, seperti Fist of Fury dan The Big Boss karya Bruce Lee serta Drunken Master dari Jackie Chan. Tahap awal proyek ini mencakup 10 film dengan total anggaran RMB100 juta atau sekitar 13,9 juta dolar AS.
Zhang Qilin dari China Film Foundation menyatakan bahwa film-film kung fu mencerminkan semangat dan vitalitas masyarakat Tiongkok. “Dari Bruce Lee hingga Jackie Chan, film-film ini telah menunjukkan kepada dunia vitalitas dan semangat orang-orang China,” kata Zhang pada Sabtu.
Sementara itu, proyek kedua berjudul A Better Tomorrow: Cyber Border memperkenalkan film animasi penuh pertama yang sepenuhnya produksi AI. Film ini merupakan versi futuristik dari film klasik John Woo, A Better Tomorrow. Proses produksinya hanya melibatkan 30 orang dan penyelesaiannya dalam hitungan bulan saja.
Produser Zhang Qing menilai teknologi AI membuka efisiensi baru dalam perfilman. “AI telah menghancurkan hambatan antara kreativitas dan eksekusi. Siklus produksi telah berkurang dari tahun menjadi bulan,” ujarnya.
Pemerintah Tiongkok mendukung proyek ini melalui kebijakan Interim Measures for the Management of Generative AI Services (2023) dan pembangunan pusat riset di beberapa kota, termasuk Shanghai. Infrastruktur seperti peternakan render nasional di Guizhou juga mempercepat proses visual dari ratusan hari menjadi satu hari.
Proyek ini juga memberi penghormatan kepada tokoh-tokoh veteran seperti Yuan Hong dan Zhang Tan.
“Film kung fu adalah tentang pertumbuhan, semangat, dan martabat. Dengan AI, kita tidak menghapus masa lalu—kita memberinya angin kedua,” kata Zhang Tan.LIA