BANGKOK, HAWA — Thailand mencatat lonjakan kasus COVID-19 Thailand dengan 28.294 kasus baru pada 1–2 Juni 2025. Otoritas kesehatan menyebut varian XEC sebagai pemicu utama penyebaran, dengan rata-rata 14.147 kasus per hari.
Meskipun gejala tergolong ringan dan angka kematian tetap rendah, pemerintah meminta masyarakat tetap waspada. Departemen Pengendalian Penyakit (DDC) menyarankan langkah pencegahan seperti menjaga jarak, mencuci tangan, dan menghindari kerumunan.
Menurut data resmi, COVID-19 Thailand tahun ini telah menyebabkan 69 kematian hingga akhir Mei. Sebagian besar korban berasal dari kelompok rentan, termasuk lansia dengan penyakit penyerta. Kota Bangkok mencatat jumlah kematian tertinggi kemudian Chonburi, Chanthaburi, dan Chiang Mai.
Lonjakan kasus ini berkaitan dengan musim hujan yang datang lebih awal serta pembukaan kembali sekolah. Kontak dekat di lingkungan siswa mempercepat penularan virus.
“Peningkatan kasus sesuai dengan pola musiman,” kata Dr. Suthat Chottanapund, Wakil Direktur Jenderal DDC, pada Senin.
Sementara itu, Sekolah Ratwinit Bangkaeo di Samut Prakan memutuskan beralih ke pembelajaran daring selama tiga hari untuk melindungi siswa. Kelompok usia 30–39 tahun menjadi yang paling terdampak, kemudian kelompok anak-anak dan lansia.
Dr. Taweesin Visanuyothin, Direktur Jenderal Departemen Layanan Medis, menjelaskan bahwa varian XEC memiliki tingkat penularan tinggi namun tidak menyebabkan gejala berat. “Periode ini juga bertepatan dengan peningkatan kasus influenza, yang memiliki gejala serupa,” ujarnya.
Pemerintah menyarankan vaksinasi flu musiman untuk mencegah infeksi ganda. Obat-obatan seperti Remdesivir dan Molnupiravir tersedia secara nasional melalui Organisasi Farmasi Pemerintah Thailand.
Otoritas mengimbau masyarakat segera berkonsultasi ke fasilitas kesehatan bila mengalami gejala pernapasan. Prioritas tetap diberikan kepada kelompok 608, yaitu lansia dan penderita komorbid, guna menekan angka rawat inap.
COVID-19 Thailand diperkirakan masih akan meningkat dalam beberapa pekan ke depan, terutama di kawasan perkotaan dengan kepadatan tinggi. Pemerintah terus memantau situasi dan menekankan pentingnya kepatuhan terhadap protokol kesehatan.LIA
