JAKARTA – HAWA – Film Pengepungan di Bukit Duri bergenre drama-thriller-aksi berlatar Indonesia pada 2027. Menggambarkan masyarakat di ambang kehancuran akibat diskriminasi rasial, kebencian, dan kekerasan remaja.
Selain itu, Joko Anwar memilih Bukit Duri sebagai lokasi untuk film meskipun dalam cerita, tempat tersebut bersifat fiksi. Film ini mulai tayang di bioskop Indonesia pada 17 April 2025.
Kisah ini mengikuti Edwin, seorang guru pengganti yang diperankan oleh Morgan Oey, saat ia mencari keponakannya di SMA Duri, sebuah sekolah untuk siswa bermasalah. Ia berhadapan dengan murid-murid agresif di tengah kerusuhan yang melanda kota. Hana Malasan, Omara Esteghlal, Endy Arfian, Fatih Unru, Satine Zaneta, dan Dewa Dayana juga membintangi film Pengepungan di Bukit Duri.
Joko Anwar menyatakan film ini lahir dari kegelisahan terhadap pendidikan dan budaya kekerasan.
“Budaya kekerasan yang ada di masyarakat kita adalah akibat dari kegagalan sistem dalam memberikan cara yang lebih sehat untuk menanggulangi kekecewaan,” ujarnya saat mengunjungi Antara Heritage Center, Jakarta. film ini juga juga menerapkan standar produksi tinggi.
Tim produksi membangun set sekolah dari bekas bangunan penjara di Bandung selama dua bulan. Joko Anwar telah menulis skenario film ini sejak 2007.
Tim produksi Pengepungan di Bukit Duri merilis trailer resmi pada 30 Januari 2025. Pada 11 April, mereka menerbitkan final trailer yang disertai dengan strategi pemasaran melalui situs fiktif smabukitduri.school.
Pihak penyelenggara mengadakan pemutaran perdana film pengepungan di bukit duri pada 11 April 2025 di Epicentrum XXI, Jakarta.Penonton di media sosial menyebut film ini intens dan relevan dengan kondisi sosial saat ini.*/LIA