PALU, HAW.ID – Hakim Andi Juniman K Kelas 1 A PHI/Tipikor/Palu mengabulkan sebagian permohonan restitusi diajukan oleh Herman selaku orangtua Abdul Rahim (8), korban pembunuhan oleh terpidana MF.

Permohonan restitusi di kabulkan senilai Rp20 juta dari restitusi di ajukan sebesar Rp43,5 juta.

“Menyatakan menerima dan mengabulkan permohonan restitusi pemohon sebagian ,” demikian putusan dibacakan oleh hakim Andi Juniman K ,turut di hadiri kuasa pemohon Rukli Cahyadi beserta rekan, pihak terkait Jaksa Desianty dan pihak ketiga Usman di Kelas 1 A PHI /Tipikor/Palu, Rabu (3/4).

Dalam putusannya hakim Andi memerintahkan Termohon MF dan pihak ketiga Usman melakukan pembayaran ganti rugi kepada pemohon sejumlah Rp20 juta, paling lambat 30 hari sejak penetapan restitusi.

Selain itu hakim Andi memerintahkan Termohon MF dan pihak ketiga Usman melaporkan pelaksanaan restitusi dengan disertai bukti pelaksanaanya kepada pemohon dengan tembusan Ketua Palu dan Kepala Kejaksaan Negeri Palu.

Dan memerintahkan kepada Jaksa pada Kejaksaan Negeri Palu melaksanakan restitusi secara paksa, jika Termohon MF dan pihak ketiga Usman tidak melaksanakan secara sukarela.

Dalam pertimbangannya, hakim berpendapat selama ini KUHAP hanya mengatur terhadap hak-hak terdakwa saja , maka sudah sepantasnya juga hak-hak korban juga diperhatikan dalam proses peradilan .

Dan terkait besaran restitusi Rp20 juta berdasarkan kemampuan dari pihak ketiga.Sebab sejak peristiwa tersebut juga mengalami kerugian dengan perusakan rumah tempat tinggal mereka. Dan keluarganya juga mendapat ancaman dan cacian di media sosial.

Herman melakukan permohonan restitusi terhadap pihak termohon MF, pihak ketiga Usman dan pihak terkait Jaksa Penuntut Umum dengan nilai sebesar Rp 43,5 juta register perkara No 1/Tab-Sid3/R.Pid/2024/PN Pal Jo No 11/Pid.Sus-Anak/2023/PN Pal.

Dalam kesempatan tersebut pihak ketiga Usman orangtua dari MF menyerahkan uang restitusi secara simbolis terhadap kuasa pemohon Rukly Cahyadi.

Hakim Andi Jumain juga meminta kepada Selvi dari korban untuk tidak lagi melakukan cacian dan ancaman di media sosial , agar Arwah dari korban Abdul Rahim dapat tenang di alam kubur.

Dihadapan hakim ia juga meminta maaf terhadap Selvi orangtua dari Abdul Rahim atas perbuatan anaknya.

MF (16), anak pensiunan polisi divonis 7,5 tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Palu, Jumat (8/12/2023) lalu.

Ia dinyatakan terbukti bersalah melakukan pembunuhan terhadap Abdul Rahim, bocah 8 tahun di sebuah di Jalan Asam II, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, Sulawesi Tengah,Selasa (31/10/2023) silam.

Usai persidangan kuasa pemohon Rukly Cahyadi sangat mengapresiasi putusan permohonan restitusi diajukan.

“Putusan restitusi ini pertama dilakukan pengadilan negeri ,khususnya wilayah Indonesia Timur,”katanya.

Ia menambahkan, permohonan restitusi tersebut dikabulkan sebagian ,berdasarkan kemampuan dari pihak termohon dan pihak ketiga,hanya menyanggupi Rp20 juta dari restitusi diajukan Rp43,5 juta.

“Saya rasa sudah berdasarkan keadilan ,kami melihat pihak terkait Jaksa kooperatif melaksanakan. Permohonan restitusi secara baik,”pungkasnya.

Sementara orangtua korban Selvi hanya meminta kepada orangtua pelaku bersama istrinya datang silaturahim ke tempat kediamannya dan berziarah ke makam Abdul Rahim, sebab sejak peristiwa tersebut orang tua pelaku belum pernah datang meminta maaf.*/LIA