, .ID – Saudi, negara yang menjadi tujuan utama jutaan jemaah haji setiap tahunnya, kembali dihadapkan pada tantangan berat: panas ekstrem.

Diperkirakan pada puncak musim haji tahun ini, suhu di kawasan tersebut akan mencapai titik puncaknya, mencapai 42 derajat Celcius.

Ancaman ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah , terutama bagi jemaah haji yang rentan, seperti lansia.

Ma’ruf Amin telah mengambil langkah dengan memerintahkan Kementerian Agama (Kemenag) untuk memberikan perlindungan ekstra kepada jemaah haji lanjut usia.

“Saya kira Kemenag harus sudah mempersiapkan diri untuk melindungi mereka,” ungkap Wapres Ma’ruf Amin dalam keterangan tertulisnya.

Perlindungan tersebut tidak hanya berupa pembekalan fisik, tetapi juga informasi yang mendetail agar para jemaah lansia tidak terpapar panas yang berpotensi merugikan kesehatan mereka.

Menyikapi imbauan tersebut, Khalilurahman, Kepala Daerah Kerja , menekankan pentingnya kesadaran dan kewaspadaan bagi jemaah calon haji .

“Cuaca di Makkah cukup ekstrem. Jangan banyak melakukan aktivitas di luar saat siang hari,” pesannya kepada jemaah.

Imbauan serupa juga datang dari Kasi Kesehatan Daker , Nurul Jamal, yang menekankan pentingnya membawa dan menggunakan alat pelindung diri (APD), seperti payung, topi, kacamata, dan masker.

“Jangan tunggu haus. Minum sesering mungkin. Kalau perlu minum oralit agar elektrolitnya cepat terganti,” saran Jamal.

Terkait kesiagaan jemaah, Kemenag juga telah merumuskan panduan perlindungan diri yang berfokus pada pemahaman dan pencegahan risiko akibat panas ekstrem.

Langkah-langkah ini mencakup pengaturan aktivitas di luar ruangan, pemenuhan kebutuhan air, dan pembawaan alat pelindung diri.*/LIA