BUOL, HAWA.ID — Polres Buol bersama jajaran Polda Sulawesi Tengah resmi menyalakan mesin Operasi Zebra Tinombala-2025, sebuah langkah cepat untuk merapikan perilaku berlalu lintas menjelang lonjakan mobilitas Natal dan Tahun Baru.
Operasi dimulai hari ini, 17 November, dan berlangsung dua pekan hingga 30 November 2025.
Apel Gelar Pasukan dipimpin Wakapolres Buol Kompol Suraji, disaksikan jajaran Forkopimda. Barisan instansi pemerintah, TNI, kejaksaan, hingga pengadilan tampak solid mendukung operasi yang mengerahkan 728 personel gabungan ini.
Dalam amanat Kapolda yang dibacakan Wakapolres, garisnya tegas, integritas petugas tidak boleh retak. Setiap tindakan yang mencederai profesionalitas akan langsung memukul kepercayaan masyarakat.
Operasi Zebra tahun ini menempatkan pendekatan humanis sebagai identitas. Penindakan tetap jalan, tetapi diarahkan lewat ETLE statis dan mobile, serta penggunaan blangko teguran. Pesan yang digarisbawahi kepada seluruh petugas: tanpa pungli, tanpa KKN, tanpa manuver yang memicu komplain publik. Polisi ingin hadir bukan sekadar menindak, tetapi mendidik.
Fokus operasi diarahkan pada empat sumber pelanggaran paling krusial: pengendara di bawah umur, boncengan berlebih, penggunaan ponsel saat berkendara; pengendara tanpa helm SNI atau sabuk keselamatan; knalpot bogar dan pelanggaran batas kecepatan; serta pengemudi yang berkendara dalam pengaruh alkohol.
Polres Buol juga menyoroti catatan tahun sebelumnya. Meski kecelakaan turun 6 persen, jumlah korban jiwa justru naik dari 12 menjadi 15 orang. Angka ini cukup memberi alarm bahwa penanganan dan kedisiplinan masih perlu diperketat.
Dengan apel yang digelar pagi ini, Operasi Zebra Tinombala-2025 resmi dimulai. Targetnya jelas: menurunkan pelanggaran, menekan kecelakaan, dan membangun rasa aman bagi warga Buol. Karena keselamatan bukan urusan nanti tetapi sekarang.RAHMAN