JAKARTA, HAWA – Umat Islam menilai keutamaan kurban sebagai salah satu amalan paling istimewa di bulan Dzulhijjah. Berkurban tidak hanya menunaikan sunah Nabi Ibrahim AS, tetapi juga memperkuat ketaatan dan kepedulian sosial. Banyak perempuan turut mengambil peran penting dalam mengelola dan menyukseskan ibadah kurban di lingkup keluarga dan komunitas.
Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada amal anak Adam pada hari Nahr (Idul Adha) yang lebih dicintai Allah selain menyembelih hewan kurban.” (HR. Tirmidzi). Hadis ini menunjukkan bahwa Allah SWT memberikan pahala besar bagi siapa pun yang berkurban dengan ikhlas.
Keutamaan kurban mencakup pengampunan dosa, peningkatan ketakwaan, serta tanda syukur atas nikmat rezeki. Hewan yang dikurbankan akan menjadi saksi kebaikan seseorang di akhirat. Selain itu, amalan ini juga mengajarkan nilai berbagi, kepedulian, dan kesederhanaan dalam hidup bermasyarakat.
Banyak perempuan Muslim mengelola proses kurban, mulai dari alokasi dana, pemilihan hewan, hingga distribusi daging. Di sejumlah daerah, komunitas ibu-ibu bahkan memimpin pembagian daging langsung ke rumah-rumah warga yang membutuhkan. Peran ini memperkuat fungsi sosial perempuan dalam ibadah yang bersifat kolektif.
Pelaksanaan kurban juga menjadi sarana untuk menanamkan nilai spiritual kepada anak-anak. Banyak ibu memanfaatkan momen ini untuk memperkenalkan makna kurban kepada keluarga, sekaligus menumbuhkan empati melalui kegiatan berbagi daging.
Informasi lengkap mengenai pelaksanaan kurban dan dalil-dalil keutamaannya tersedia di Kementerian Agama. Masyarakat dapat merujuk panduan resmi agar ibadah kurban berjalan sesuai tuntunan.LIA