BATAM, HAWA – Pemerintah Indonesia menyampaikan advisori Covid Indonesia sebagai langkah antisipatif terhadap lonjakan kasus di sejumlah negara Asia, termasuk Singapura. Meski kasus harian nasional tetap rendah, Kota Batam meningkatkan status kewaspadaan karena kedekatannya dengan negara tersebut.
Batam menjadi perhatian karena merupakan pintu masuk utama dari Singapura. Dinas Kesehatan setempat telah mengaktifkan Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR) untuk memantau tren mingguan penyakit. Hingga saat ini, Batam belum melaporkan lonjakan kasus lokal.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Aji Muhawarman, menjelaskan bahwa sistem kesehatan nasional telah bertransformasi sejak pandemi. Menurutnya, masyarakat tetap perlu menjaga kewaspadaan di tengah mobilitas internasional yang tinggi.
Pemerintah juga memperketat protokol kesehatan di seluruh pintu masuk internasional. Setiap pelaku perjalanan luar negeri wajib mengisi riwayat perjalanan melalui aplikasi Satusehat Health Pass. Peningkatan pengawasan di bandara dan pelabuhan demi mencegah potensi masuknya varian baru.
Kepala Dinas Kesehatan Batam, Didi Kusmarjadi, menyatakan bahwa pemantauan rutin melalui puskesmas dan rumah sakit. Meski belum ada skrining massal, pemerintah daerah tetap bersiaga terhadap potensi penyebaran virus.
Data Kementerian Kesehatan mencatat bahwa sejak Desember 2024, kasus harian Covid Indonesia berada dalam angka satu digit. Cakupan vaksinasi nasional mencakup 75 persen penduduk dengan dua dosis, 39 persen telah menerima booster pertama, dan 2 persen mendapatkan booster kedua.
Mengutip dari Hawa, sebelumnya Kementerian Kesehatan mengeluarkan surat edaran untuk meningkatkan kewaspadaan menyusul lonjakan varian Covid-19 di Asia Tenggara. Surat Edaran Nomor SR.03.01/C/1422/2025 yang diteken Murti Utami pada 23 Mei 2025 meminta fasilitas kesehatan memperkuat pelaporan aktif penyakit pernapasan.LIA