WORTHY FARM, HAWA — HAWA — Bendera Papua muncul saat The Script tampil di Pyramid Stage dalam Festival Glastonbury 2025, Sabtu, 28 Juni. Aktivis dari Free West Papua Campaign mengibarkan bendera Morning Star di tengah kerumunan penonton.
Video yang dibagikan akun X @FreeWestPapuaNL pada 6 Juli memperlihatkan bendera Papua berdampingan dengan spanduk bertuliskan “STOP THE GENOCIDE” dan “WEST PAPUA REPRESENTS AT GLASTONBURY 2025.” Penonton juga mengibarkan bendera lain seperti Union Jack di area panggung utama.
The Script tampil membawakan lagu-lagu populer seperti “Hall of Fame” dan “Breakeven.” Grup asal Irlandia itu juga memberikan penghormatan khusus untuk Mark Sheehan, gitaris mereka yang wafat pada April 2023. Tidak terdapat indikasi bahwa The Script terlibat langsung dalam aksi pengibaran bendera Papua.
Free West Papua Campaign menggunakan momentum tersebut untuk menyuarakan dugaan pelanggaran HAM di wilayah Papua. Dalam unggahan media sosial, kelompok ini menyebut bahwa Glastonbury menjadi ruang untuk menunjukkan simbol perlawanan terhadap penindasan.
Sementara itu, aksi tersebut memicu reaksi dari warga Indonesia. Pengguna akun X @BasukiApriyadi menuliskan pada 7 Juli, “#FreeWestPapua sudah ada sejak #Pepera 1969… STOP PROPAGANDA OPM.” Ia mengacu pada pelaksanaan Pepera 1969 yang diakui secara hukum melalui Resolusi PBB 2504 (XXIV).
Pengguna lain, @BejoS34, menyatakan bahwa aksi membawa bendera Morning Star ke Glastonbury hanya memancing campur tangan asing. “Bawa-bawa Bintang Kejora di Glastonbury tuh bukan keren, tapi cuma cari sensasi,” tulisnya pada 8 Juli.
Bendera Morning Star dikenal sebagai simbol kemerdekaan Papua Barat yang pertama kali dikibarkan pada 1 Desember 1961. Pemerintah Indonesia melarang penggunaannya karena menganggapnya sebagai lambang separatisme. Menurut Wikipedia, pengibaran bendera ini kerap berujung pada penangkapan di Indonesia.
Festival Glastonbury sendiri tidak memberlakukan larangan khusus terhadap bendera politik. Menurut The Standard, pengunjung bebas membawa bendera selama tidak melanggar aturan keamanan dan ketertiban umum.ECA