LOS ANGELES, HAWA – Drama keluarga kembali mewarnai kehidupan Angelina Jolie dan Brad Pitt. Kali ini, putri ketiga mereka, Shiloh Jolie-Pitt, mengajukan permohonan resmi untuk mengubah namanya, menghapus nama belakang Pitt.
Permohonan ini diajukan pada hari ulang tahun Shiloh yang ke-18, 27 Mei 2024, di Pengadilan Los Angeles.
Keputusan Shiloh untuk menghilangkan nama Pitt dari namanya ini menambah spekulasi keretakan yang semakin mendalam dalam hubungan orang tuanya.
Shiloh bukan satu-satunya anak Jolie-Pitt yang menjauh dari nama Pitt. Sebelumnya, adik perempuannya Vivienne tidak mencantumkan nama belakang Pitt di program pertunjukan teater, dan kakak perempuan tertua mereka, Zahara, memperkenalkan dirinya hanya dengan nama keluarga ibu mereka saat bergabung dengan perkumpulan mahasiswi.
Langkah Shiloh ini terjadi di tengah pertikaian perceraian yang berkelanjutan antara Jolie dan Pitt. Pasangan yang menikah pada tahun 2014 ini telah terlibat dalam pertempuran hukum terkait hak asuh anak, properti, dan bisnis bersama, termasuk winery Chateau Miraval.
Pada tahun 2016, Jolie mengajukan cerai setelah menuduh Pitt melakukan kekerasan dalam rumah tangga, termasuk insiden di pesawat yang melibatkan anak-anak mereka. Pitt membantah semua tuduhan tersebut.
Pertikaian ini semakin memanas baru-baru ini. Pada Februari 2022, Pitt menggugat Jolie atas penjualan sahamnya di Chateau Miraval tanpa persetujuannya.
Jolie membalas dengan tuduhan bahwa Pitt menggunakan dana winery untuk proyek pribadinya.
Belum diketahui pasti apa alasan di balik keputusan Shiloh untuk mengubah namanya. Namun, spekulasi beredar bahwa hal ini terkait dengan ketegangan dalam hubungan orang tuanya dan keinginannya untuk membangun identitasnya sendiri.
“Perubahan nama bisa menjadi cara bagi seseorang untuk menegaskan identitas mereka dan melepaskan diri dari masa lalu yang sulit,” ujar Susan Krauss Whitbourne, psikolog dan penulis buku “The Breakup Test: Is It Time to Let Go?“.