JAKARTA, HAWA — Tank Harimau APC buatan Pindad menjadi salah satu sorotan utama dalam pameran Indo Defence 2025 yang berlangsung di Jakarta International Expo (JIEXPO), Kemayoran, dari 11 hingga 14 Juni 2025. PT Pindad memamerkan kendaraan tempur ini di stan mereka bersama sejumlah inovasi alat utama sistem senjata (alutsista) lainnya.
Tank Harimau APC atau Kaplan APC merupakan kendaraan tempur personel kelas 30 ton hasil kerja sama antara PT Pindad dan FNSS dari Turki. PT Pindad akan memulai produksi massal kendaraan ini pada tahun 2025 dan menargetkan pengiriman pertama pada akhir 2026.
Tank Harimau APC dapat mengangkut hingga 13 personel, termasuk pengemudi, penembak, dan komandan. Rasio daya terhadap beratnya mencapai minimal 22 hp/ton, tergantung konfigurasi. Pengembang melengkapi kendaraan ini dengan perlindungan balistik dan ranjau berstandar STANAG 4569 level 3 dan 4, serta sistem kesadaran situasi 360 derajat untuk mendukung operasi di berbagai medan.
Menurut informasi resmi dari PT Pindad, kendaraan ini juga memiliki kemampuan integrasi sistem senjata berawak dan tidak berawak, mendukung kaliber ringan hingga menengah. Selain itu, tersedia fitur tambahan seperti sistem perlindungan aktif terhadap rudal anti-tank dan RPG.
Kapal Rumah Sakit
Presiden Prabowo Subianto yang membuka Indo Defence 2025 menyatakan pentingnya inovasi pertahanan dalam menjaga kedaulatan negara.
“Indonesia adalah bangsa yang mencintai perdamaian, tetapi kami lebih mencintai kemerdekaan kami,” kata Prabowo dalam pidatonya pada Rabu.
Pameran Indo Defence 2025 menampilkan 1.180 peserta dari 42 negara, termasuk 659 perusahaan asing dan 521 produsen dalam negeri. Selain Tank Harimau APC, PT Pindad juga memamerkan Maung MP3 EV, tank sedang Harimau, dan senapan serbu SS3.
Sementara itu, PT PAL Indonesia dan PT Dirgantara Indonesia menampilkan kapal rumah sakit dan program modernisasi F-15. Berbagai produk internasional seperti jet tempur Sukhoi-57 dan radar Aselsan turut hadir di ajang ini.
Tim pengembang merancang Tank Harimau APC untuk berbagai misi militer, termasuk infanteri mekanis, rekognisi, evakuasi medis, dan perlindungan kekuatan. Sistem elektronik modularnya memungkinkan pengguna mengintegrasikan peralatan baru sesuai kebutuhan lapangan. Spesifikasi ini memperkuat kemampuan taktis TNI ke depan.LIA