PALU, HAWA.ID – Anggota DPRD Sulteng, Muhaimin Yunus Hadi mengaku kesal karena dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama perwakilan PT IMIP serta Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulteng terkait kasus ledakan tungku smelter di kawasan PT IMIP, pimpinan perusahaan tak hadir.
“Mohon maaf sebenarnya saya juga merasa terhina karna yang datang cuma perwakilan, sebenarnya yang harus ada disini itu yang bertanggung jawab yaitu pimpinan PT IMIP itu, ini lembaga yang terhormat, kita juga selalu dapat tekanan dari rakyat terkait masalah ini, kalau yang datang mohon maaf kurang kompeten bagaimana kita bisa lanjut ke pembahasan teknisnya,” tandasnya.
Menurutnya tungku tungku yang berasa di kawasan PT IMIP tidak ada yang memenuhi standar sehingga kejadian seperti ini katanya akan terulang jika tidak ada tindakan dari pihak perusahaan.
Selanjutnya Anggota Komisi lll yang juga Politisi PAN itu menuding dibatasinya akses mengenai kecelakaan kerja menjadi masalah yang musti ditindaklanjuti.
“Sudah bayak korban yang meninggal tapi dalam bentuk pengawasan disnakertrans juga mau melihat kedalam juga saya rasa ada keterbatasan justru itu saya bilang yang bentuk pengawasan dari disnakertrans coba bicara ini hari, karna torang pertanggung jawabkan juga ini kepada rakyat, karna saya yakin dari teknis juga tidak ada dikasi akses ini untuk penerapan bagaimana protap protap yang sebenarnya,” tuturnya.
Muhaimin juga meminta kedepannya semua elemen yang terlibat dalam pengelolaan aset negara seperti ini agar dapat bekerjasama satu sama lain.
“Jadi saya minta kepada semua elemen untuk kita bisa kerja sama dengan baik lah kami tau bahwa ini juga adalah aset negara, cuman musti di ingat jangan sampai kita mengorbankan manusia, jangan seolah olah kalau ada kejadian seperti ini tinggal dikasi saja uang ratusan juta, kita tidak tau bagaiamana perasaan keluarga yang ditinggalkan,” ucapnya.*/LIA