PALU, HAWA — JUWITA dan DSLNG menggelar pelatihan Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) di Palu, Sabtu (23/8), untuk jurnalis perempuan dan muda Sulawesi Tengah.
Kegiatan yang berlangsung di Hotel Jazz Palu itu mengangkat tema “Lawan Kekerasan Digital, Bangun Solidaritas Jurnalis Perempuan Muda”.
Sebanyak 20 peserta mengikuti pelatihan tersebut, terdiri dari jurnalis media lokal, nasional, dan mahasiswa.
Ketua JUWITA, Kartini Nainggolan, menyatakan bahwa pelatihan ini bertujuan memperkuat kapasitas jurnalis dalam mengenali serta menghadapi ancaman KBGO.
“Jurnalis perempuan sangat rentan menjadi sasaran kekerasan digital. Kami ingin membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan agar tetap aman,” kata Kartini.
Kartini menambahkan bahwa pelatihan juga menekankan pentingnya solidaritas antarsesama jurnalis perempuan. Menurutnya, dukungan psikologis dan advokasi sangat diperlukan bagi korban kekerasan di ruang digital.
Dukungan dalam kegiatan ini juga datang dari sektor industri. Public and Media Relation Officer PT Donggi Senoro LNG (DSLNG), Reski Sululing, menegaskan bahwa perusahaannya berkomitmen melindungi jurnalis di Sulawesi Tengah.
“Kami ingin jurnalis, khususnya perempuan, dapat bekerja dengan aman. Karena itu, kami berkolaborasi dengan JUWITA untuk menyelenggarakan pelatihan ini,” ujar Reski.
Materi pelatihan meliputi pengantar KBGO dan dampaknya oleh LBH APIK, strategi aman di media sosial dari Kartini Nainggolan, serta kampanye dan konten aman yang disampaikan oleh Ketua AJI Palu 2021–2024, Yardin Hasan.
Selain itu, peserta juga mengikuti simulasi penggunaan berbagai tools keamanan digital sebagai bagian dari sesi praktik.
Selama pelatihan, para peserta aktif berdiskusi mengenai bentuk-bentuk kekerasan digital, termasuk doxing dan intimidasi.
Beberapa peserta juga membagikan pengalaman mereka sebagai jurnalis yang pernah mengalami pelecehan secara daring.**