PALU, HAWA.ID – Anggota , Mohamad Imam Darmawan, menjaring aspirasi warga dalam kegiatan di Jalan Mutiara IV A, Birobuli Utara, Palu Selatan, pada Selasa (29/10/2024). Pertemuan tersebut menjadi wadah bagi masyarakat menyampaikan beragam keluhan, di antaranya keterbatasan penerangan jalan dan akses bantuan UMKM.

“Beberapa titik di wilayah kami gelap sekali, Pak. Kami sering melihat aksi pencurian terjadi,” ungkap Ibu Asnani, salah satu warga setempat. Selain itu, warga juga meminta dibuatnya polisi tidur untuk menekan laju kendaraan yang membahayakan anak-anak di lingkungan sekitar.

Imam menjelaskan bahwa ia akan segera meneruskan aspirasi tersebut ke pemerintah daerah. “Saya akan usahakan pengadaan lampu jalan, tapi semua harus melalui mekanisme dan prioritas program pemerintah kota,” ujar Imam di hadapan warga. Ia juga mengingatkan bahwa untuk pelebaran jalan, dibutuhkan hibah tanah dari masyarakat sebagai bentuk partisipasi.

Selain masalah infrastruktur, bantuan UMKM juga menjadi sorotan dalam ini. Imam menjelaskan bahwa bantuan senilai Rp2 juta bisa diberikan kepada warga dengan syarat belum pernah menerima bantuan sebelumnya dan hanya diwakili satu orang per keluarga.

“Persyaratannya sederhana, cukup dengan dan KK. Pencairannya langsung ke rekening penerima tanpa potongan apa pun,” jelas Imam. Namun, ia menegaskan bahwa pensiunan tidak bisa menerima bantuan ini. “Bantuan UMKM diprioritaskan untuk warga yang belum bekerja,” tambahnya.

Berbeda dengan UMKM, bantuan dan beasiswa seperti S1 dan S2 hanya diberikan kepada warga yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan (DTKS).

Imam juga menggarisbawahi pentingnya penamaan jalan di wilayah tersebut. Menurutnya, penyaluran bantuan sering terhambat karena banyak jalan hanya disebut sebagai jalan utama tanpa penanda yang jelas. “Hal ini menghambat perbaikan dan pemberian bantuan seperti untuk UMKM dan infrastruktur,” kata Imam.

Dalam pertemuan tersebut, warga juga mengeluhkan kerusakan jalan Mutiara Raya. Imam menyebut bahwa jalan tersebut pernah diperbaiki saat Syamsu Alam, ayahnya, menjabat sebagai anggota DPRD. Namun, hingga kini belum ada perbaikan lagi.

“Jalan yang rusak itu sering kali disebabkan genangan air, misalnya dari cuci mobil,” kata Imam. Ia mengajak masyarakat untuk berperan aktif menjaga infrastruktur agar tidak cepat rusak. “Partisipasi warga sangat penting. Jika dibiarkan, masalah ini akan terus berulang.”

Selain keluhan infrastruktur, masyarakat juga meminta bantuan bagi anak-anak disabilitas dan perhatian khusus untuk pondok tahfiz di wilayah tersebut. Imam memastikan bahwa setiap aspirasi akan ia sampaikan kepada pemerintah kota agar bisa dipertimbangkan dalam program prioritas ke depan.

“Kita akan sesuaikan dengan visi dan misi dan . Saya akan berusaha memperjuangkan ini agar bisa terealisasi,” tutup Imam.LIA