JAKARTA, HAWA — Presiden Prabowo Subianto mengumumkan kenaikan gaji hakim hingga 280 persen untuk golongan junior pada 12 Juni 2025. Pemerintah menetapkan kenaikan ini melalui Peraturan Pemerintah (PP) No. 44 Tahun 2024 setelah 18 tahun tidak menyesuaikan gaji.

Kebijakan ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan hakim, terutama pada level awal karier. Namun, sejumlah pihak menyampaikan kritik terhadap efektivitas kebijakan tersebut dalam menekan angka korupsi di lembaga peradilan.

Presiden Prabowo menyatakan bahwa gaji hakim naik secara signifikan di semua golongan, dengan peningkatan tertinggi untuk hakim golongan III A.

“Saya kaget, para hakim sudah 18 tahun tidak terima kenaikan gaji, padahal menangani perkara triliunan,” ujarnya dalam pidato di Mahkamah Agung.

Mahfud MD menolak anggapan bahwa kenaikan gaji menjadi solusi untuk mengatasi korupsi.

“Naik gaji hakim saya tidak setuju kalau alasannya karena korupsi. Kalau untuk kesejahteraan biasa, setuju,” kata Mahfud pada Kamis.

Kritik juga datang dari masyarakat. Sejumlah warga menilai pemerintah sebaiknya memprioritaskan peningkatan kesejahteraan pekerja sektor informal dan penciptaan lapangan kerja. Imam, seorang pekerja swasta, menilai kenaikan tersebut tidak mendesak di tengah tekanan ekonomi masyarakat.

Ahli ketenagakerjaan dari UGM, Tadjuddin Noer Effendi, mendukung kebijakan ini dengan alasan penurunan daya beli hakim selama lebih dari satu dekade.

“Jika tidak dibayar layak, keputusan mereka bisa dipengaruhi faktor eksternal,” jelasnya.

Struktur Gaji Hakim Saat Ini

PP No. 44 Tahun 2024 mengatur besaran gaji hakim berdasarkan golongan dan masa kerja, seperti terlihat dalam tabel berikut:

Masa Kerja III A III B III C III D IV A IV B IV C IV D IV E
0-1 tahun2,785,7002,903,6003,026,4003,154,0003,287,8003,426,9003,571,9003,723,0003,880,400
2-3 tahun2,873,5002,995,0003,121,7003,253,7003,391,4003,534,8003,684,4003,840,2004,002,700
4-5 tahun2,964,0003,089,3003,220,0003,356,2003,498,2003,646,2003,800,4003,961,2004,128,700
6-7 tahun3,057,3003,168,6003,321,4003,461,9003,608,4003,761,0003,920,1004,085,9004,258,700
8-9 tahun3,153,6003,287,0003,426,0003,571,0003,722,0003,879,5004,043,6004,214,6004,392,900
10-11 tahun3,252,9003,390,5003,533,9003,683,4003,839,2004,001,6004,170,9004,347,3004,531,200
12-13 tahun3,355,4003,497,3003,645,2003,799,4003,960,2004,127,7004,302,3004,484,3004,673,900
14-15 tahun3,461,1003,607,5003,760,1003,919,1004,084,9004,257,7004,437,8004,625,5004,821,100
16-17 tahun3,570,1003,721,1003,878,5004,042,5004,213,5004,391,8004,577,5004,771,2004,973,000
18-19 tahun3,682,5003,838,3004,000,6004,169,9004,346,2004,530,1004,721,7004,921,4005,129,600
20-21 tahun3,798,5003,959,2004,126,6004,301,2004,483,1004,672,8004,870,4005,076,4005,291,200
22-23 tahun3,918,1004,083,9004,256,6004,436,7004,624,3004,819,9005,023,8005,236,3005,457,800
24-25 tahun4,041,5004,212,5004,390,7004,576,4004,770,0004,971,7005,182,0005,401,2005,629,700

Catatan: Angka dalam Rupiah per bulan. Dengan kenaikan 280%, gaji hakim golongan III A (0–1 tahun) diperkirakan menjadi Rp10.587.660.

Berdasarkan PP No. 44 Tahun 2024, gaji hakim sebelumnya berkisar Rp2,7 juta hingga Rp5,6 juta per bulan. Setelah kenaikan, gaji hakim junior diperkirakan mencapai lebih dari Rp10 juta.

Para pengamat menekankan perlunya penguatan pengawasan internal dan reformasi sistem peradilan untuk mendampingi kenaikan gaji. Tanpa langkah struktural yang menyeluruh, risiko penyalahgunaan wewenang tetap tinggi.

Kenaikan gaji hakim menjadi kebijakan penting dalam pemerintahan Prabowo. Namun, efektivitasnya dalam membenahi integritas peradilan masih menjadi perdebatan di ruang publik.LIA