, HAWA – Film “Ipar Adalah Maut” menawarkan perjalanan emosional selama dua jam yang mendalam dan menggugah perasaan.

Diadaptasi dari kisah nyata yang viral di pada 2023 silam, film ini menampilkan kompleksitas dan kerumitan perselingkuhan dalam , menjadikannya salah satu tontonan yang wajib disaksikan tahun ini.

Sinopsis Singkat

“Ipar Adalah Maut” menceritakan kisah Nisa (Michelle Ziudith), seorang perempuan yang menghadapi kenyataan pahit ketika suaminya, Aris (Deva Mahenra), berselingkuh dengan adiknya, Rani (Davina Karamoy).

Kebahagiaan tangga Nisa mulai runtuh saat ibunya (Dewi Irawan) meminta Rani tinggal bersama mereka.

Di awal film, penonton disuguhi gambaran Nisa dan Aris yang harmonis.

Kehidupan mereka yang bahagia semakin lengkap dengan hadirnya putri kecil mereka, Raya (Alesha Fadillah).

Namun, kehadiran Rani di mereka memicu serangkaian peristiwa yang mengubah segalanya.

Setelah Rani tinggal bersama Nisa dan Aris, interaksinya dengan Aris menjadi lebih sering.

Kedekatan tersebut perlahan mengubah sifat Aris yang awalnya penyayang dan perhatian menjadi dingin dan cuek terhadap Nisa.

Ketika Nisa menyadari perubahan ini, ia mulai menyelidiki dan akhirnya menemukan bahwa suaminya berselingkuh dengan adiknya sendiri.

Perselingkuhan Aris dan Rani terungkap, menimbulkan konflik besar dalam rumah tangga Nisa.

Konflik ini tidak hanya menghancurkan hubungan Nisa dengan suaminya, tetapi juga mempengaruhi anak mereka.

Di tengah kekacauan, terungkap bahwa Rani sebenarnya sudah memiliki kekasih yang siap melamarnya, menambah kompleksitas cerita dari film tersebut.

Hanung Bramantyo, sutradara ternama di Indonesia, mengarahkan film ini dengan cemerlang.

Ia bekerja sama dengan rumah produksi MD Pictures dan penulis naskah Oka Aurora untuk menghadirkan kisah ini ke layar lebar.

Hanung berhasil menyampaikan emosi penonton dengan alur yang mengalir dan penokohan yang kuat.

Penampilan Michelle Ziudith sebagai Nisa dan Deva Mahenra sebagai Aris mendapat pujian karena kemampuan mereka menyampaikan emosi dengan sangat baik.

Adegan pertengkaran antara Nisa dan Aris setelah perselingkuhan terbongkar menjadi salah satu momen paling berkesan dalam film.

“Saya merasa sangat terhubung dengan karakter Nisa,” ujar Michelle Ziudith dalam sebuah wawancara.

“Ipar Adalah Maut” juga membawa pesan moral yang kuat. Film ini mengingatkan penonton bahwa kebohongan, sekecil apapun, akan terungkap pada akhirnya.

Hanung Bramantyo juga mengangkat isu-isu sosial tentang pentingnya kejujuran dan kesetiaan dalam hubungan .

“Saya ingin penonton memahami bahwa badai dalam rumah tangga bisa datang dari tempat yang tidak terduga,” kata Hanung dalam konferensi pers peluncuran film.

“Ipar Adalah Maut” telah tayang di bioskop-bioskop Indonesia sejak 13 Juni 2024 dan mendapat sambutan hangat dari penonton.

Film ini masih bisa disaksikan di berbagai bioskop di Jogja dan lainnya.*/LIA