NEWJERSEY, Islam menunjukkan dominasinya di atas oktagon sekali lagi pada hari Sabtu malam (2/6) di 302, mengalahkan Dustin dengan submission (d’arce choke) di ronde ke-5 untuk mempertahankan gelar juara kelas ringan .

Kemenangan ini menandai momen bersejarah bagi , karena dia memecahkan rekor kemenangan terpanjang di kelas ringan dengan 13 kemenangan berturut-turut.

Rekor ini sebelumnya dipegang oleh mentornya, Khabib Nurmagomedov, dan Tony Ferguson.

Pertarungan berlangsung sengit dengan kedua petarung menunjukkan kemampuan terbaik mereka.

Poirier, yang dikenal sebagai salah satu petarung terbaik di kelasnya, berusaha keras untuk merebut gelar juara dari .

Namun, Makhachev, dengan grapplingnya yang luar biasa, mampu mengendalikan jalannya pertarungan dan akhirnya menyelesaikan Poirier dengan submission.

“Dia (Poirier) melakukan pertarungan yang sangat bagus,” kata Makhachev setelah pertarungan. “Dia adalah petarung yang tangguh dan saya harus bekerja keras untuk mengalahkannya.”

Kemenangan ini semakin memperkuat Makhachev sebagai salah satu petarung terbaik di dunia. Banyak yang ingin melihat dia naik ke kelas welter untuk menantang Kamaru Usman, sang juara kelas welter.

“Saya ingin bertarung untuk gelar juara di kelas kedua,” kata Makhachev.

“Ketika Anda mempertahankan gelar, itu tidak sama. Saya membutuhkan yang baru. Ini adalah mimpi saya.” tambah Makhachev

Di sisi lain, Poirier mengalami kekalahan pahit untuk ketiga kalinya dalam usahanya untuk menjadi juara tak terbantahkan UFC. Masa depan Poirier di dunia MMA masih belum pasti.

“Saya tahu saya bisa bersaing dengan petarung lain di kelas ini, tapi jika saya terus bertarung, apa tujuan saya? Saya punya anak perempuan dan keluarga di . Saya harus melihat apa yang selanjutnya.” kata Poirier.

Kemenangan Makhachev di UFC 302 adalah malam yang tak terlupakan bagi para penggemar MMA.

Dia telah menunjukkan dirinya sebagai salah satu petarung paling dominan di generasinya dan masih banyak lagi yang bisa dia capai di masa depan.*/LIA