PALU, HAWA.ID – Konsul-Jenderal Australia di Makassar, Todd Dias, melakukan kunjungan resmi pertamanya ke Sulawesi Tengah (Sulteng) pada 31 Januari – 2 Februari 2024. Konsulat-Jenderal Australia di Makassar memiliki tanggung jawab yurisdiksi di 12 provinsi, termasuk Sulawesi Tengah.
Dalam rangka kunjungannya, Konsul-Jenderal Dias bertemu dengan Gubernur Sulawesi Tengah H. Rusdy Mastura, Walikota Palu H. Hadiasto Rasyid, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah, Rony Hartawan, masyarakat lokal, LSM lokal, pebisnis, jurnalis, dan alumni Australia.
Di bidang Pendidikan, Konsul-Jenderal Dias melakukan pertemuan dengan Rektor Universitas Tadulako, Prof. Dr. Ir. Amar, ST., MT., IPU, ASEAN.Eng, serta memberikan kuliah umum di Universitas Tadulako di Kota Palu tentang hubungan Indonesia-Australia.
Beliau juga menyambangi SMPN 1 Palu untuk bertemu dengan para siswa-siswi bersama kepala sekolah, Yusri, yang merupakan salah satu dari lebih dari 100 alumni Australia di Sulawesi Tengah.
Saat bertemu dengan jurnalis yang tergabung dalam Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Palu, Dias juga banyak berbagi tentang kondisi ekonomi Sulawesi Tengah dengan hadirnya perusahaan nikel di Morowali dan Morowali Utara.
Selama kunjungannya, Konsul-Jenderal Dias meluangkan waktu untuk mengunjungi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Palu guna melihat aktivitas ekonomi di Ibukota Sulawesi Tengah.
Konsul-Jenderal Dias menyatakan kegembiraannya dapat mengunjungi Sulawesi Tengah, provinsi yang mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 13 persen pada tahun 2023, meningkat 2,5 kali lipat dari pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia. Saat ini, investasi terbesar Australia beroperasi di Sulawesi Tengah, dan salah satu tujuan kunjungan adalah untuk mengeksplorasi potensi kerjasama ekonomi dan bisnis antara Australia dan Sulawesi Tengah, khususnya dalam memaksimalkan Strategi Ekonomi Australia di Asia Tenggara.
Pembangunan juga menjadi fokus pemerintah Australia di Sulawesi Tengah, termasuk melalui program INKLUSI yang berkolaborasi dengan Pemerintah Sulawesi Tengah untuk memajukan kesetaraan gender, hak-hak disabilitas, dan inklusi sosial. Melalui INKLUSI, Organisasi Masyarakat Sipil bekerja sama dengan Pemerintah Sulawesi Tengah untuk mendukung hak dan pemberdayaan kelompok marjinal dalam mengakses layanan dasar, perlindungan terhadap kekerasan, peluang ekonomi, serta partisipasi dalam proses pembangunan.
Tak hanya itu, proyek pembangunan lain yang telah didanai oleh Konsulat-Jenderal Australia di Makassar melalui Program Bantuan Langsung juga menjadi fokus kunjungan Konsul-Jenderal Dias di Kabupaten Donggala. Proyek tersebut melibatkan Lembaga Penabulu Sulawesi Tengah yang berusaha mengurangi dampak ombak pasang melalui reboisasi hutan bakau, dan Yayasan Tana Sanggamu Sindue yang meningkatkan peran perempuan dan pemuda dalam pengembangan pengelolaan pertanian organik serta pembelajaran promosi digital.LIA