MOROWALI, HAWA.ID – Warga di Desa Laantula Jaya Kecamatan Witaponda Kabupaten Morowali, keluhkan ancaman gagal panen akibat kemarau panjang yang terjadi akhir-akhir ini. Kemarau panjang telah memicu kekeringan pada sawah-sawah petani dan mengancam 50 hektar sawah gagal panen.
Kondisi demikian menjadi keluh kesah petani sawah Desa Laantula yang mengemuka dalam penjaringan aspirasi (Reses) Anggota DPRD Sulteng, Huisman Brant Toripalu. Keluhan petani yang hadir seragam, bahwa kondisi persawahan dan tanaman padi mereka sangat memprihatinkan akibat kekeringan. Padi mereka tidak berkembang dengan baik karena tidak teraliri air. Tanah persawahan kering dan terbelah-belah.
Kekeringan sawah yang melanda wilayah mereka kian diperparah akibat adanya perbaikan Irigasi Ungkaya yang saat ini sedang dilaksanakan rehabilitasi irigasi . Perbaikan menyebabkan pasokan air ke persawahan terhenti total. Warga menyebut,terdapat kurang lebih 50 hektar sawah saat ini terancam gagal panen,.
Terhadap kondisi demikian, Bram Toripalu berharap pemerintah dapat mengintervensi masalah ini sebagai bencana gagal panen (fuso). Ia mendesak pemerintah menggulirkan bantuan stimulus bagi petani yang mengalami gagal panen. Sebab menurutnya, petani harus mengeluarkan biaya produksi yang besar dalam menanam.
Dengan stimulus itu, Huisman berharap bisa meringankan beban petani di desa tersebut hingga kemarau berakhir.*/LIA