PALU, HAWA.ID – Anggota Komisi IV DPRD Sulteng I Nyoman Slamet mengemukakan Pemilihan Umum (Pemilu) di Indonesia salahsatunya dilaksanakan untuk memilih wakil rakyat di parlemen. Pemilu dilakukan secara Langsung Umum Bebas dan Rahasia (Luber).
Demikian I Nyoman Slamet dalam kegiatan diskusi parlemen menjawab bertema mewujudkan Pemilu yang akomodatif, Kamis 20 Juli 2023 di ruang sidang utama DPRD Sulteng.
Dalam diskusi panel yang dihadiri mahasiswa dan pelajar ini, I Nyoman Slamet mengutarakan pendapatnya terkait peran serta mahasiswa dan pelajar sebagai pemilih pemula dalam Pemilu 2024 mendatang.
Menurutnya pemilih pemula berhak menyalurkan aspirasinya melalui Pemilu dengan memilih calon yang tepat yang dipastikan bisa menjadi wakil rakyat untuk memperjuangkan aspirasi rakyat.
“Jadi kita itu memilih bukan hanya orang yang dikenal. Tapi paling tidak menseleksi orang-orang yang bisa memperjuangkan aspirasi semua kita sebagai rakyat,”kata Nyoman Slamet.
Ia menyebut memilih calon wakil rakyat tidak bisa hanya disandarkan pada pertimbangan kedekatan dari aspek kesukuan dan keagamaan.
“Jadi bukan hanya karena oh ini saya kenal.Oh ini seagama, satu suku dengan saya. Karena kita bukan memili karena satu suku dan agama dan lain sebagainya. Tapi memilih yang bisa memperjuangkan aspirasi kita,”hematnya.
Untuk menjatuhkan kepada siapa pilihan nantinya, maka kata I Nyoman Slamet paling tidak harus melihat track record calon yang akan dipilih. Ruang untuk melihat itu telah diberikan KPU melalui sanggahan masyarakat dalam tahapan Daftar Calon Sementara (DCS).
“Ada kesempatan yang diberikan KPU untuk sanggahan itu. Silahkan masyarakat yang menilai. Oh, ini ternyata orang yang pernah melakukan ini. Hak masyarakat untuk menyanggah sehingga dari situ bisa batal jadi calon misalnya,”ujar Nyoman Slamet.
Dia menambahkan pemilih pemula adalah penentu yang bisa membagikan gambaran kepada masyarakat bagaimana kedepan Pemilu dalam melahirkan kekuasaan dan kepemimpinan yang ada di negara ini.
“Jadi bukan soal yang kita pilih itu karena orang tua kita juga memilih orang itu. Generasi muda punya pilihan sendiri, mau diapakan bangsa kita ini kedepannya,”ujarnya.
Karena para pemilih pemula juga yang nantinya akan menjadi wakil-wakil yang akan meneruskan perjuangan bangsa ini.
I Nyoman Slamet dalam kesempatan ini juga memberikan pandangannya terkait kemampuan calon wakil rakyat. Ia mengatakan memilih wakil rakyat itu harus benar-benar selektif mulai dari aspek pendidikan dan track recordnya.
“Melakukan yang baik itu intinya. Karena kita mewakili orang, representasi untuk melakukan hal-hal baik untuk masyarakat,”ucapnya.
Menjadi wakil rakyat menurutnya juga perlu memiliki komitmen.
“Track record itu misalnya dia punya pendidikan memadai, menganut agama, warga negara Indonesia dan komitmen untuk memperjuangkan rakyat. Jangan sampai nanti hanya mementingkan yang sifatnya kelompok dan kepentingannya sendiri. Lalu pendidikan dan kecakapan dalam memperjuangkan masyarakat,”demikian I Nyoman Slamet.
Kegiatan ini dihadiri Ketua Komisi IV Alimuddin Pa’ada yang sekaligus menjadi narasumber. Kegiatan ini dilaksanakan RRI Palu. LIA
