PALU, HAWA.ID – Pada tanggal 8 Maret 2023, diperingati Hari Perempuan Sedunia, atau Hari Perempuan 2023 (International Women’s Day).

Peringatan ini merayakan prestasi para wanita tanpa diskriminasi asal, etnis, bahasa, budaya, dan pandangan , serta memperjuangkan perdamaian dan kesetaraan untuk kaum wanita di seluruh dunia.

Tema yang diusung pada peringatan ini adalah “DigitALL: Inovasi dan Teknologi untuk Kesetaraan Gender” yang fokus pada peran dan digital dalam pemberdayaan wanita secara global.

Tema ini menunjukkan bahwa akses dan penggunaan dan digital dapat menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan kesetaraan gender dan memperkuat peran perempuan dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan, pekerjaan, kesehatan, dan .

Melalui tema ini, peringatan Hari Perempuan 2023 ingin menginspirasi masyarakat dan pemerintah di seluruh dunia untuk memperkuat upaya mereka dalam meningkatkan akses dan partisipasi perempuan dalam dan pendidikan digital, serta mempromosikan penggunaan teknologi untuk mengatasi masalah sosial dan ekonomi yang dihadapi oleh perempuan di seluruh dunia.

Hal ini juga menunjukkan bahwa peran perempuan dalam dunia teknologi dan digital penting untuk menciptakan inovasi dan solusi yang lebih baik dan lebih inklusif.

Secara keseluruhan, tema ini menekankan bahwa akses dan partisipasi yang merata dalam teknologi dan pendidikan digital dapat mempercepat kemajuan dan menciptakan kesetaraan gender yang lebih baik, sehingga perempuan dapat terlibat secara aktif dalam pembangunan dan meraih potensi penuh mereka.

PBB memperjuangkan hak perempuan dan anak perempuan dalam bidang teknologi transformatif dan pendidikan digital, serta berharap tema peringatan tahun ini dapat menciptakan kemajuan teknologi digital yang membuka peluang pemberdayaan perempuan dan anak perempuan di seluruh dunia.

Sementara itu pada Situs International Women’s Day menyatakan tema #EmbraceEquity atau #RangkulKesetaraan untuk Hari Perempuan 2023 dengan tujuan untuk membawa kesetaraan gender. Melalui tema ini, kita semua di ajak untuk menantang stereotip gender, menolak diskriminasi dan mendorong inklusi dengan pendekatan terbuka.**