PALU, .ID – Gubernur Rusdy Mastura menghadiri Rapat Banggar di DPRD Sulteng, Jl Sam Ratulangi, Besusu Barat, Kecamatan Palu Timur, Palu, Rabu (9/8/2023).

Rapat itu  merupakan rapat pertama kali yang dihadiri Gubernur Rusdi pasca menjalani di Jakarta selama kurang lebih  lima bulan. Rusdy Mastura didampingi Sekretaris Daerah Provinsi Novalina Wiswadewa.

Di awal penyampaian terkait Rancangan APBD dan PPAS, Rusdy Mastura memperkenalkan  Sekretarisnya Novalina.

“Saya baru perkenalkan sekretaris saya. Ini sekretaris sudah lama, tapi baru saya manfaatkan sekarang karena kemarin saya sudah bilang, saya harus koordinasi dulu dengan tim-tim yang lain biar bisa pengalaman melihat dulu mereka,” kata Rusdy Mastura.

“Baru sekarang saya perkenalkan kau sebagai Sekprov, karena kau ada kesalahan sedikit, tapi saya maafkan sudah sekarang,” pungkas Gubernur Sulteng itu disambut tepuk tangan forum rapat KUA-PPAS.

Atas momen itu mengingatkan kembali pada momen pelantikan Sekprov yang enggan dihadiri Gubernur pada Januari 2023 lalu.

Gubernur saat itu enggan melantik Novalina Wiswadewa, padahal SK Sekprov Sulteng telah diteken Joko Widodo.

Selanjutnya, Gubernur Rusdy Mastura, penyampaian  rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) dan rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara  (PPAS) Provinsi Sulteng tahun anggaran 2024.

Menurut Gubernur, beberapa hari yang lalu, daerah telah menyampaikan pidato rancangan KUA dan PPAS tahun 2024 di DPRD. 

Pidato dimaksud mencakup kebijakan umum anggaran yang disusun dengan berpedoman pada Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) tahun 2024 berdasarkan dokumen perubahan RPJMD tahun 2021-2026, Rencana Kerja (RKP) nasional tahun 2024, membahas kebijakan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, dengan fokus pada tujuh prioritas nasional. Fokus RKP dimaksud sejalan dengan visi daerah tahun 2024 yang dijabarkan dalam lima agenda prioritas pembangunan daerah.

lebih lanjut dikatakannya, prioritas dan plafon anggaran sementara KUA-PPAS tahun 2024 berasumsi pada kebijakan anggaran tahun 2024 dengan alokasi anggaran Pendapatan daerah sebesar Rp4.867.602.935.164,55. Belanja daerah diproyeksikan sebesar Rp5.418.637.590.713,14. Sementara pembiayaan sebesar Rp551.034.655.548,59.

“Arah kebijakan pembangunan daerah terfokus pada pendekatan dan karakteristik wilayah, serta kebutuhan suatu wilayah. Sehingga akan mempengaruhi tematik pembangunan masing-masing kabupaten/ secara administratif,” katanya.LIA