JAKARTA, HAWA – Film La Tahzan: Cinta, Dosa, Luka tayang perdana pada 28 Mei 2025. Produksi MD Pictures ini langsung menimbulkan kontroversi di media sosial karena mengangkat tema perselingkuhan dan menggunakan judul yang mengandung unsur religius.
Hanung Bramantyo menyutradarai Film La Tahzan, dengan jajaran pemeran utama yaitu Marshanda sebagai Alina, Deva Mahenra sebagai Reza, dan Ariel Tatum sebagai Asih. Karakter Asih, yang berperan sebagai asisten rumah tangga, menjadi orang ketiga dalam rumah tangga Alina dan Reza. Film ini juga menampilkan elemen mistis, seperti penggunaan jimat oleh Asih.
Tim produksi mengadaptasi cerita film ini dari unggahan viral di TikTok oleh akun @elizasifaa. Cerita film ini meniru pola alur Ipar Adalah Maut, film sebelumnya yang juga menarik perhatian publik. Banyak netizen menyampaikan kekecewaan karena melihat alur ceritanya tidak menawarkan gagasan baru.
Judul Film La Tahzan, yang berarti “Jangan Bersedih”, menimbulkan reaksi negatif. Sebagian netizen menilai judul ini tidak mencerminkan isi cerita. Mereka mempersoalkan penggunaan referensi ayat suci dalam judul, sementara film memuat adegan dewasa dan pengkhianatan dalam rumah tangga.
Reaksi Netizen di Platform X
Beberapa komentar di platform X menyuarakan kritik terhadap film ini:
“pls stop lah film berkedok religi gini, gimana gak banyak kasus selingkuh kalo film indo aja malah seneng angkat kasus ginian?” – @juyozu
“Judulnya udah bagus, ambil ayat Quran. Eh, ceritanya selingkuh lagi selingkuh lagi. Gumoh aku.” – @maillennium00
Pengguna media sosial menjuluki film ini sebagai “Pembantu Adalah Maut”, karena mereka menilai pola ceritanya serupa dengan film sebelumnya dan melihat peran asisten rumah tangga sebagai tokoh perusak rumah tangga.
Produser Manoj Punjabi menjelaskan bahwa film ini memang dirancang untuk menimbulkan reaksi. Dalam wawancaranya di kanal TikTok MD Entertainment, ia menyampaikan:
“Ipar Adalah Maut berhasil membuat satu Indonesia marah. Kami akan membuat lebih marah lagi lewat film ini!”
Ariel Tatum menyadari bahwa karakter yang ia mainkan bisa menimbulkan kritik, terutama dari kalangan ibu-ibu. Ia mengaku siap menghadapi reaksi tersebut karena peran antagonis seperti ini menantang untuk diperankan.
Beberapa netizen tetap menunjukkan ketertarikan terhadap film ini. Poster dan teaser yang rilis pada Maret 2025 menjadi perbincangan hangat di media sosial.
Film La Tahzan memicu diskusi seputar batas antara kebebasan kreatif dan tanggung jawab terhadap nilai-nilai sosial. Untuk informasi resmi terkait produksi film, pembaca dapat mengakses situs MD Pictures.LIA