JAKARTA, HAWA — Google resmi memperluas akses Flow dan Veo 3 ke 76 negara tambahan pada Juli 2025. Ekspansi ini menjadikan total ketersediaan alat pembuatan video berbasis AI tersebut mencapai lebih dari 149 negara, termasuk Indonesia.
Google merancang Flow sebagai alat pembuatan film berbasis kecerdasan buatan. Alat ini mengintegrasikan model generatif Veo 3 yang mampu menciptakan video sinematik dari deskripsi teks atau gambar. Selain itu, pengguna dapat mengatur gerakan kamera dan menambahkan suara, seperti efek, dialog, dan latar belakang audio.
Sejak peluncurannya pada Mei 2025, Flow tercatat telah menghasilkan lebih dari 10 juta video. Google menyebut bahwa pertumbuhan ini mencerminkan tingginya minat kreator global terhadap teknologi video generatif.
“Lebih dari 10 juta video telah dihasilkan dalam Flow, alat AI kami untuk pembuat film sejak peluncuran pada Mei,” tulis Google dalam blog resminya.
Selain ekspansi wilayah, Google juga memperkenalkan fitur baru bernama “Frames to Video.” Fitur ini memungkinkan pengguna mengunggah gambar sebagai titik awal video, lalu menambahkan dialog dan suara menggunakan AI. Google menekankan bahwa fitur audio ini masih dalam tahap eksperimen dan hasilnya bisa bervariasi.
Flow dan Veo 3 tersedia melalui langganan Google AI Pro atau Google AI Ultra. Pengguna dapat mengakses hingga 100 video per bulan dan fitur premium lainnya. Namun, Flow optimal digunakan pada peramban berbasis Chromium seperti Google Chrome. Perangkat seluler atau browser non-Chromium dapat mengalami gangguan teknis.
Beberapa negara yang kini masuk dalam cakupan layanan meliputi Indonesia, India, Jepang, Brasil, Nigeria, dan Inggris. Daftar lengkap tersedia di laman Google Labs Help.
Menurut Google, ekspansi ini bertujuan mendukung lebih banyak kreator global dalam memanfaatkan teknologi AI untuk produksi video.
“Kami sangat bersemangat agar lebih banyak orang dapat mencipta dengan Flow,” ujar Google dalam pengumumannya.LIA