PALU, HAWA.ID – Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, dr. Reny A. Lamadjido, Sp.PK., M.Kes., mendorong para dokter umum di Sulawesi Tengah untuk melanjutkan pendidikan spesialis melalui Program Beasiswa Berani Cerdas. Ajakan tersebut disampaikan saat menutup kegiatan Palu Pediatric Symposium (PATRICS) ke-2 Tahun 2025 yang digelar Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Sulteng di Hotel Santika Palu, Minggu (16/11/2025).

Dalam sambutannya, Wagub menekankan bahwa kebutuhan dokter spesialis masih menjadi tantangan besar di sejumlah kabupaten. Banyak rumah sakit, terutama rumah sakit kelas C, belum mampu memenuhi standar pelayanan akibat keterbatasan jumlah dokter spesialis.

“Kami ingin jumlah dokter spesialis bertambah di semua kabupaten. Silakan mendaftar, kami biayai UKT-nya melalui Berani Cerdas,” ujar dr. Reny.

Ia mencontohkan masih minimnya dokter patologi klinik yang sangat dibutuhkan untuk mendukung layanan laboratorium di rumah sakit daerah.

Wagub menjelaskan, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah memberikan peluang luas bagi dokter umum yang berminat mengambil pendidikan spesialis, subspesialis, atau fellowship, serta bagi tenaga kesehatan yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang S2. Seluruh proses pendaftaran akan dipusatkan melalui aplikasi Berani Cerdas mulai tahun 2026.

“UKT-nya akan kami biayai sampai selesai, dan tidak ada batasan usia bagi peserta S2, kecuali jika ada ketentuan khusus dari universitas,” tegasnya.

Di hadapan peserta symposium, Wagub juga menyatakan kesiapannya memfasilitasi penyelenggaraan berbagai kegiatan ilmiah berskala nasional di Kota Palu, termasuk yang berfokus pada peningkatan kompetensi tenaga kesehatan.

“Kalau ada event nasional, saya siap memfasilitasi agar bisa terlaksana di Kota Palu. Kita dorong semua bidang spesialisasi untuk melakukan kegiatan di sini,” kata dr. Reny.

Selain itu, Wagub kembali menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi dalam memperkuat layanan kesehatan melalui Program Berani Sehat, yakni layanan kesehatan gratis menggunakan KTP Sulawesi Tengah bagi masyarakat yang tidak memiliki jaminan kesehatan atau memiliki BPJS yang tidak aktif.

Menutup kegiatan, dr. Reny menyampaikan apresiasi kepada IDAI Sulteng serta seluruh tenaga medis yang hadir. Ia menyebut kedekatannya dengan para dokter anak dan memberikan penghargaan atas kontribusi mereka.

“Saya selalu bersama teman-teman IDAI. IDAI selalu di hatiku,” ungkapnya disambut tepuk tangan peserta.

PATRICS ke-2 Tahun 2025 berlangsung selama dua hari, 15–16 November, mengusung tema “Nurturing Future Generations: Integrating Nutrition and Child Development in Primary Care.” Kegiatan ini diikuti ratusan tenaga medis, termasuk dokter spesialis, dokter umum, bidan, dan perawat dari Kota Palu dan berbagai daerah di Sulteng.

Symposium ditutup dengan komitmen memperkuat kolaborasi, meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan, dan mendorong layanan yang lebih baik demi masa depan generasi Sulawesi Tengah.