JAKARTA, HAWA — Sekolah Rakyat akan memulai digitalisasi sistem pembelajaran bersama PT Telkom pada Juli 2025. Kolaborasi ini fokus membangun infrastruktur digital melalui sistem Learning Management System (LMS).

Sekolah Rakyat merupakan program pendidikan gratis oleh Kementerian Sosial. Program ini menargetkan anak-anak dari keluarga miskin dan akan hadir di 53 lokasi pada tahun 2025. Pemerintah memasukkan program ini dalam anggaran pendidikan sebesar Rp665 triliun pada APBN 2025.

PT Telkom akan menyediakan sistem LMS yang memungkinkan pemantauan real-time terhadap jumlah siswa, kehadiran guru, dan perkembangan belajar. Pemerintah merancang proses digitalisasi agar sekolah mengelola data pembelajaran secara langsung dan efisien.

“Digitalisasi menjadi bagian utama dalam operasional Sekolah Rakyat. Kami bekerja sama dengan Telkom untuk memastikan kelancaran sistem,” kata Dwi Nur Haryanto, pejabat Kementerian Sosial, pada Senin.

Pembangunan infrastruktur digital dijadwalkan dimulai serentak pada pertengahan Juli 2025. Selain sistem LMS, PT Telkom akan menangani jaringan dasar dan pelatihan teknis untuk operator sekolah.

Sementara itu, Sekolah Rakyat terus menyiapkan lokasi prioritas di berbagai daerah. Pemerintah menetapkan wilayah dengan keterbatasan akses pendidikan sebagai fokus utama pengembangan. Kolaborasi ini juga mengandalkan pendanaan dari anggaran pendidikan nasional.

Program ini menggunakan pendekatan berbasis data untuk mendukung efisiensi. Dengan sistem pemantauan digital, pemerintah dapat mengurangi hambatan administratif di lapangan.

Pihak PT Telkom menyediakan dokumentasi teknis dan sistem layanan pada laman resmi Telkom Indonesia. Informasi tersebut menjadi bagian dari kesiapan pelaksanaan program.

Sekolah Rakyat akan terus berkoordinasi dengan lembaga terkait untuk memastikan kesiapan seluruh elemen pada saat peluncuran program di bulan Juli.LIA