JAKARTA, HAWA – Kerusuhan Paris 2025 terjadi pada Sabtu malam, 1 Juni 2025, menyusul kemenangan Paris Saint-Germain (PSG) atas Inter Milan di final Liga Champions dengan skor 5-0. Euforia di ibu kota Prancis berubah menjadi kekacauan setelah sekelompok orang memicu bentrokan, pembakaran, dan penjarahan di beberapa titik kota.

Berdasarkan laporan resmi otoritas Prancis, sebanyak dua orang meninggal dunia dalam Kerusuhan Paris 2025 ini. Seorang remaja berusia 17 tahun tewas akibat tusukan di kota Dax, sementara seorang pria berusia 23 tahun meninggal setelah tertabrak kendaraan di Paris.

Sebanyak 192 orang mengalami luka-luka. Korban luka termasuk 22 petugas kepolisian dan 7 petugas pemadam kebakaran. Selain itu, aparat menangkap 559 orang, dengan 491 di antaranya berasal dari wilayah Paris. Penangkapan sebagian besar atas dugaan membawa kembang api ilegal dan melakukan pelanggaran ketertiban umum.

Kawasan Champs-Élysées dan sekitar stadion Parc des Princes menjadi titik utama kerusuhan. Otoritas melaporkan bahwa 264 kendaraan terbakar, pengrusakan sejumlah halte bus, dan penjarahan beberapa toko di Place des Ternes.

Polisi Prancis mengerahkan sekitar 5.400 petugas untuk mengendalikan situasi. Aparat menggunakan gas air mata, meriam air, dan pentungan untuk membubarkan massa. Kerusuhan serupa juga tercatat terjadi di Dax dan Grenoble, meskipun dengan skala lebih kecil.

Beredar Informasi Hoax

Dalam kondisi tersebut, muncul klaim di media sosial mengenai keterlibatan migran dalam kerusuhan. Beberapa unggahan di platform X menyebut kelompok migran asal Afrika Utara atau Aljazair sebagai pelaku. Namun, pernyataan resmi dari otoritas menepis anggapan tersebut.

Kepala Polisi Paris Laurent Nuñez menegaskan bahwa pelaku kerusuhan adalah kelompok penjarah dan perusuh yang tidak mewakili pendukung PSG sejati.

“Pendukung PSG tidak boleh dicampuradukkan dengan geng-geng penjarah dan vandal,” ujar Nuñez.

Menteri Dalam Negeri Prancis, Bruno Retailleau menyampaikan pernyataan serupa.

“Pendukung PSG yang sebenarnya sedang bersemangat dengan performa tim mereka yang luar biasa. Sementara itu, barbar telah turun ke jalan-jalan Paris untuk melakukan kejahatan dan memprovokasi penegak hukum.”

Sampai saat ini, penyelidikan masih berlangsung. Otoritas Prancis meminta masyarakat tidak menyebarkan informasi yang tidak valid. Informasi resmi mengenai pertandingan PSG dan Liga Champions dapat dilihat melalui laman UEFA.