JAKARTA, HAWA — Kekayaan Liana Saputri mencapai Rp2,17 triliun pada 2025. Sebagian besar berasal dari kepemilikan saham di sektor perkebunan sawit melalui PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN).
Liana merupakan putri sulung Haji Isam, konglomerat asal Kalimantan Selatan. Ia menjabat Komisaris Utama di PGUN sejak 2020. Saham perusahaannya mencatat kenaikan 31,39 persen pada awal 2023, yang berkontribusi besar pada akumulasi kekayaannya.
Bersama adiknya, Jhony Saputra, Liana menguasai aset gabungan senilai Rp4,35 triliun. Mereka menjadi dua dari sedikit tokoh muda yang masuk dalam jajaran keluarga terkaya di Indonesia. Keduanya aktif mengelola sejumlah entitas bisnis di bawah Jhonlin Group.
Selain PGUN, Liana juga menjabat komisaris di beberapa perusahaan lain seperti PT Jhonlin Agro Raya, PT Taiyoung Engreen, dan PT Inni Joa. Ia memimpin sebagai direktur di PT Araya Agro Lestari dan PT Jhonlin Air Transport. Seluruh perusahaan tersebut bergerak di bidang energi, agroindustri, dan transportasi udara.
Pada 7 Juli 2025, Liana memperluas portofolio usahanya. Ia membeli 15 persen saham PT Jagonya Ayam Indonesia (JAI) dari PT Fast Food Indonesia Tbk dengan nilai transaksi Rp54,44 miliar. Pembelian ini dilakukan melalui entitas PT Shankara Fortuna Nusantara, sebagai bentuk ekspansi ke sektor makanan cepat saji, termasuk KFC.
Liana menempuh pendidikan sarjana di Santa Monica College, Los Angeles, dan lulus pada 2018. Ia juga dikenal dengan gaya hidup mewah dan hobi otomotif. Koleksi mobil pribadinya mencakup BMW M850i xDrive First Edition, McLaren 650S, serta berbagai model Mercedes-Benz.
Liana mengunggah pernyataan saat menerima mobil BMW langka tersebut pada Juni 2019. “Si Boss akhirnya datang. Hari ini saya masih tidak percaya. Terima kasih BMW Indonesia telah mewujudkannya,” tulisnya di Instagram.LIA