LOS ANGELES, HAWA — Seorang jurnalis Australia terkena peluru karet saat melaporkan langsung aksi protes di Los Angeles, Amerika Serikat, pada 9 Juni 2025. Lauren Tomasi dari Nine News terkena tembakan di betis ketika meliput demonstrasi anti-imigrasi di depan kamera.

Insiden terjadi di 257 E Temple Street, dekat Metropolitan Detention Centre. Lokasi utama protes terhadap kebijakan penggerebekan imigrasi Presiden Donald Trump. Dalam video yang diunggah Nine News, seorang petugas LAPD terlihat mengarahkan senjata ke arah Tomasi dan operator kameranya, lalu melepaskan tembakan. Peluru karet mengenai betis Tomasi. Ia terlihat memegangi kakinya sambil berteriak kesakitan, sebelum menyatakan, “Saya baik-baik saja,” dan melanjutkan pelaporan.

Protes yang berlangsung sejak 6 Juni melibatkan ribuan demonstran dan dikerahkan sekitar 300 pasukan National Guard serta petugas LAPD. Polisi membubarkan massa dengan peluru karet, gas, dan kuda. Tomasi menyebut situasi “di luar kendali” saat wawancara dengan radio 3AW Melbourne. Ia juga menggambarkan peluru karet sebesar bola golf.

Nine News menyatakan Tomasi dan kameramennya selamat dan tetap menjalankan tugas peliputan.

“Insiden ini menjadi pengingat tajam akan bahaya yang dihadapi jurnalis saat melaporkan dari garis depan protes,” tulis Nine News.

Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT) menyampaikan keprihatinan.

Semua Jurnalis Bekerja dengan Aman

Semua jurnalis harus dapat bekerja dengan aman,” demikian pernyataan resmi DFAT dalam laporan The Guardian. Senator Sarah Hanson-Young dari Partai Hijau mengecam keras dan meminta Perdana Menteri Anthony Albanese menuntut penjelasan dari Presiden Trump pada pertemuan G7 di Kanada.

Sementara itu, LAPD belum mengeluarkan pernyataan resmi hingga 9 Juni malam. Namun, mereka telah menyatakan wilayah Downtown sebagai “unlawful assembly” dan meminta media menjaga jarak aman melalui akun X resmi LAPD Central.

Selain Tomasi, fotografer Inggris Nick Stern juga mengalami luka akibat peluru non-letal dalam protes di Paramount, Los Angeles County, pada 8 Juni.

Menurut laporan Newsweek, serangan terhadap jurnalis di AS meningkat lebih dari 50% dalam dua tahun terakhir. Insiden terhadap Tomasi kembali memunculkan kekhawatiran atas kebebasan pers dan keselamatan pekerja media dalam situasi konflik sipil.LIA