PALU, HAWA – Dalam momentum peringatan Hari Buruh Internasional (May Day), Kamis (1/5), Gubernur Sulawesi Tengah, Dr. H. Anwar Hafid, M.Si, mendorong pihak swasta untuk bekerjasama dengan pemerintah membangun infrastruktur jalan.
Anwar Hafid menegaskan, kerjasama itu bisa pemerintah dan swasta lakukan melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Skema ini bertujuan membangun dan merawat infraktruktur jalan-jalan negara yang menjadi jalur lalu lintas perusahaan di kawasan produksi.
Ia menyebut skema KPBU sebagai langkah rasional, terutama di tengah kebijakan efisiensi anggaran. Dengan skema ini, pemerintah tidak harus menanggung seluruh beban pembangunan dan perawatan jalan.
Sebagai contoh, Anwar menyoroti PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Morowali yang telah membangun infrastruktur jalan nasional di kawasan Bahodopi sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan kepada pemerintah dan masyarakat.
Anwar berharap langkah PT IMIP bisa menginspirasi perusahaan-perusahaan tambang lain. Ia menyoroti kerusakan parah pada ruas jalan Watusampu dan Tompira yang kerap dilalui kendaraan tambang.
“Hanya ada dua pilihan. Pertama, bangun fly over sendiri. Kedua, bantu pemerintah memperbaiki jalan,” tegas Anwar memberi ultimatum.
Anwar pun memastikan akan menindak tegas perusahaan yang mengabaikan tanggung jawab tersebut. “Kalau tidak, saya siap mengambil tindakan tegas,” ujarnya.
Selain soal infrastruktur jalan, pemerintah provinsi juga mengambil langkah serius terkait dampak lingkungan aktivitas tambang. Pemprov telah berkoordinasi dengan BMKG untuk memasang alat pemantau kualitas udara di beberapa titik tambang. Pemerintah juga meminta laporan cuaca mingguan guna memantau polusi udara.
Selaras dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup serta Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021, Anwar menegaskan kesiapannya menjatuhkan sanksi administratif kepada perusahaan yang terbukti mencemari lingkungan.
“Inventarisir semua bukaan tambang. Turunkan Satgas Lingkungan untuk mengumpulkan bukti,” tegasnya.
Anwar berharap langkah tegas ini bisa menjaga keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan kelestarian lingkungan di Sulawesi Tengah. “Pembangunan ekonomi dan ekologis harus berjalan beriringan, bukan saling meniadakan,” pungkasnya.ECA