JAWA BARAT, HAWA — Seorang siswa SMAN 6 Garut bernama Priya Nailuredha Thoriq ditemukan tewas pada hari pertama sekolah, Senin, (14/7). Remaja berusia 16 tahun itu meninggal dunia di lantai dua rumahnya, sekitar pukul 05.00 WIB.

Polres Garut menyatakan bahwa korban meninggal akibat bunuh diri. Tim Inafis dan tim kesehatan dari Puskesmas memastikan hal tersebut setelah melakukan pemeriksaan awal di lokasi kejadian. Polisi masih menyelidiki kemungkinan adanya faktor lain yang memicu tindakan tersebut.

Sebelum kejadian, pihak sekolah menyatakan bahwa Priya tidak naik kelas karena gagal dalam tujuh mata pelajaran. Kepala SMAN 6 Garut, Dadang Mulyadi, menjelaskan bahwa pihak sekolah telah memanggil orang tua korban sebelum dan saat pembagian rapor untuk membahas situasi akademiknya.

“Istilah bullying baru muncul setelah siswa tersebut dinyatakan tidak naik kelas akibat nilai tujuh mata pelajaran yang tidak tuntas,” kata Dadang Mulyadi, Kepala SMAN 6 Garut.

Namun, ibu korban membagikan pernyataan berbeda melalui akun Instagram-nya. Ia menyebut anaknya mengalami tekanan dari teman-teman sekolah karena dituduh melaporkan penggunaan vape di dalam kelas. Postingan tersebut menjadi viral dan memicu simpati dari ribuan pengguna media sosial.

Lebih dari 8.000 pengguna menyebut nama korban sejak hari kejadian. Respons publik mendorong pemerintah daerah dan lembaga terkait untuk segera menindaklanjuti dugaan perundungan tersebut.

Wakil Bupati Garut, Putri Karlina, menyatakan bahwa pihaknya sudah memantau situasi korban sejak akhir Juni. Ia juga telah meminta UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) untuk memberikan pendampingan kepada keluarga.

“Saya sudah minta UPTD PPA mengawal dan sudah dilakukan pendampingan. Seharusnya pendampingan lanjutan dilakukan tanggal 17, tapi ternyata sudah keburu dipanggil oleh Allah,” kata Putri Karlina.

Dinas Pendidikan Jawa Barat juga turut menyelidiki kasus ini. Namun, hingga laporan 17 Juli 2025, dinas tersebut belum menemukan bukti yang menguatkan dugaan perundungan.

Kasatreskrim Polres Garut, AKP Joko Prihatin, menegaskan bahwa penyelidikan masih berlangsung.

“Dari hasil pemeriksaan tim Inafis dan tim kesehatan Puskesmas, korban meninggal karena bunuh diri di rumahnya,” ujarnya.LIA