PALU, HAWA – Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, menegaskan pentingnya kesatuan visi di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam menjalankan program pemerintahan.
Pernyataan ini disampaikan saat Rapat Koordinasi di halaman parkir Kantor Gubernur Sulawesi Tengah, Selasa (4/3).
Dalam acara tersebut, Anwar didampingi Wakil Gubernur dr. Reny Lamadjido dan Sekretaris Daerah Novalina. Ia menekankan bahwa seluruh ASN harus bekerja untuk merealisasikan janji pemerintah kepada masyarakat.
“Kita ini hanya koordinator, tidak punya wilayah dan rakyat. Yang punya rakyat itu bupati dan wali kota. Maka jangan ada lagi ego sektoral. Semua program, sekecil apa pun, harus diketahui oleh kepala daerah setempat,” ujarnya.
Anwar menyoroti pentingnya gaya kepemimpinan modern yang mengedepankan keterbukaan dan rasionalitas. Menurutnya, model kepemimpinan lama yang hanya mengandalkan garis komando tidak lagi relevan.
“Hari ini semua orang bekerja menggunakan rasio dan pemikirannya. Tidak bisa lagi ada kepala dinas yang memerintah bawahan tanpa pertimbangan rasional,” tambahnya.
Dalam rakor itu, Anwar juga memaparkan program-program prioritas pemerintahannya. Program Berani Cerdas bertujuan memastikan pendidikan gratis tanpa pungutan di SMA dan SMK serta menyediakan beasiswa bagi mahasiswa.
Berani Sehat difokuskan pada jaminan akses layanan kesehatan bagi seluruh warga tanpa terkecuali. Berani Menyala menargetkan penyediaan listrik dan akses internet di seluruh desa agar tidak ada lagi daerah yang gelap atau terisolasi secara digital.
Sementara itu, Berani Panen Raya bertujuan memperkuat ketahanan pangan untuk mendukung kemandirian masyarakat di sektor pertanian.
“Saya tidak mau tahu caranya, yang jelas di akhir periode saya, semua desa harus terang dan punya akses komunikasi,” tegasnya.
Di bidang infrastruktur, Pemprov Sulteng menargetkan pembangunan jalan tol desa sepanjang 1.000 kilometer dalam lima tahun ke depan.
Dalam kesempatan itu, Anwar juga memperkenalkan program Berani Berkah, yang mendorong ASN meningkatkan disiplin dan ibadah. Ia menegaskan bahwa seluruh rapat pemda harus dihentikan 30 menit sebelum waktu salat bagi umat Islam.
“Kalau ada kepala dinas yang masih melanggar aturan ini, hari itu juga akan saya berhentikan,” katanya.
Sementara itu, Wakil Gubernur dr. Reny Lamadjido menegaskan komitmennya dalam meningkatkan layanan kesehatan. Ia memastikan pembangunan rumah sakit berskala internasional agar warga tidak perlu dirujuk ke luar daerah.
“Kesehatan adalah hak dasar masyarakat. Saya tidak ingin ada pasien yang terlantar hanya karena sistem yang tidak berjalan baik,” ujarnya.
Di akhir sambutannya, Anwar Hafid mengingatkan bahwa ASN harus loyal dan bekerja keras untuk kesejahteraan rakyat.
“Lima tahun ini, tidak ada dua matahari. Semua harus mengikuti arah kepemimpinan kami demi kepentingan masyarakat,” tandasnya.*/LIA