, HAWA saham BBRI ini menjadi sorotan investor setelah PT Bank Rakyat Tbk () mengumumkan program buyback saham senilai Rp 3 triliun.

Pengumuman ini merilis informasi dari akun resmi BRI pada Minggu (13/4).

Program buyback bertujuan mendukung kepemilikan saham karyawan dan menunjukkan keyakinan perusahaan terhadap prospek bisnis jangka panjang.

Pada perdagangan Senin (14/4), saham BBRI bergerak di kisaran Rp 3.600–3.800. Pergerakan ini mendapatkan pengaruh oleh sentimen pasar global, termasuk ketidakpastian tarif perdagangan AS dan pelemahan rupiah.

Meski demikian, saham BBRI sempat naik 4,96% pada 10 April 2025, menunjukkan minat investor yang kuat.

Analis dari Stockbit Sekuritas melaporkan bahwa buyback saham BBRI dapat menjadi sentimen positif jangka pendek, meskipun kinerja jangka panjang tetap bergantung pada fundamental perusahaan.

BRI mencatat penyaluran kredit Rp 1.336,78 triliun hingga kuartal II 2024, dengan fokus pada segmen .

Laba perusahaan mencapai Rp 60 triliun, menjadikannya salah satu emiten terbesar di Bursa Efek .

“Saya membeli saham BBRI karena labanya Rp 60 triliun, terbesar di bursa,” ujar investor Lo Kheng Hong melansir Investor pada 25 Maret 2025.

Jadwal Program buyback saham BBRI ini berlangsung mulai 25 Maret 2025 hingga 24 Maret 2026, setelah mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada 24 Maret 2025.

Manajemen BRI memastikan pelaksanaan buyback memperhatikan kondisi likuiditas dan permodalan perusahaan.

saham BBRI ini tetap menjadi perhatian, terutama bagi investor yang mencari peluang di tengah volatilitas pasar. Hingga penutupan sesi pagi, saham BBRI masih menunjukkan fluktuasi ringan.*/LIA