MOROWALI, HAWA — Bahodopi Block 1 PT Vale menyerap 503 tenaga kerja sejak awal pengembangan proyek, dengan 63 persen berasal dari Morowali dan Luwu Timur.
PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) mengumumkan pencapaian tersebut dalam acara Ceremony First Cut di Pit Myara, Morowali, Senin (8/9/2025). Kegiatan ini menandai dimulainya tahap operasional Bahodopi Block 1 sebagai bagian dari dukungan perusahaan terhadap program hilirisasi nasional.
Direktur dan Chief of Project PT Vale, Muhammad Asril, memimpin langsung acara bersama para pemangku kepentingan dari Sulawesi Tengah dan Luwu Timur. Komisaris Utama PT Vale, F.S. Multhazar, turut hadir menyaksikan prosesi First Cut.
Dalam pelaksanaannya, PT Vale menggandeng mitra strategis PT Antareja Mahada Makmur (AMM) untuk menangani kegiatan pengupasan, penambangan, serta pembangunan infrastruktur pendukung. Proyek ini melibatkan masyarakat lokal sebagai tenaga kerja pada berbagai bidang operasional.
“Sebanyak 503 tenaga kerja telah bergabung dalam proyek ini. Sebanyak 63 persen dari mereka berasal dari Morowali dan Luwu Timur,” kata Muhammad Asril pada Senin.
Sampai saat ini, sejumlah fasilitas seperti stockpile, camp, jalan hauling, dan power line masih dalam tahap konstruksi. PT Vale menyatakan seluruh pembangunan infrastruktur dilakukan dengan mempertimbangkan aspek keberlanjutan dan keselamatan kerja.
Selain penyerapan tenaga kerja, PT Vale dan PT AMM melaksanakan berbagai program pemberdayaan masyarakat. Perusahaan bekerja sama dengan BUMDes Morowali dalam penyediaan tenaga kerja dan jasa sewa kendaraan. Mereka juga mendukung kegiatan desa melalui sponsor lomba dan bantuan hewan kurban.
Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, menyebut Bahodopi Block 1 sebagai proyek strategis. Ia menilai pengangkutan bijih ke Sorowako, Luwu Timur, akan memberikan nilai tambah yang besar bagi pendapatan daerah.
“PT Vale adalah harapan masa depan kita. Kami mendukung penuh proyek ini agar memberikan manfaat maksimal bagi Morowali dan Sulawesi Tengah,” ujar Gubernur.
PT Vale menargetkan produksi sekitar 55 juta metrik ton bijih nikel dari Bahodopi Block 1. Proyek ini akan mendukung transisi energi hijau dan memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok nikel global.*/LIA