BORU, HAWA — Gunung Lewotobi meletus pada Senin, 7 Juli 2025, sekitar pukul 11.05 WITA, menyebabkan kegelapan total selama 15 menit di Desa Boru, Kabupaten Flores Timur. Erupsi ini memicu hujan batu dan abu tebal yang mengganggu aktivitas warga.

Erupsi berlangsung selama 6 menit 26 detik dengan kolom abu mencapai 19.584 meter di atas permukaan laut. Awan panas bergerak sejauh 5 kilometer ke arah utara dan timur laut. Sementara itu, dentuman keras terdengar di wilayah sekitar gunung.

Badan Geologi menetapkan status Gunung Lewotobi pada Level IV atau Awas. Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, menjelaskan, “Status Gunung Lewotobi Laki-laki saat ini Level IV (Awas), dengan aktivitas yang sangat tinggi, termasuk erupsi eksplosif dan tremor kontinu. Dilarang mendekati radius 6 km dari pusat erupsi, atau 7 km pada sektor Barat Daya-Timur Laut.”

Selain itu, erupsi menyebabkan hujan batu di beberapa desa. Warga Desa Boru, Heri Makin, menceritakan, “15 menit awal kerikil halus dan debu vulkanik turun.” Sementara itu, Mia Holo, warga terdampak, mengatakan, “Hujan batu ngeri sekali. Batunya besar-besar.”

Desa Boru mengalami gelap gulita akibat abu yang menutupi langit. Desa lain, seperti Hokeng Jaya, Nawakote, dan Hikong, juga terdampak hujan kerikil. Banyak warga panik dan memilih mengungsi ke tempat lebih aman.

Pemerintah Kabupaten Flores Timur bersama Polsek Wulanggitang segera mendatangi lokasi terdampak.

“Pemerintah dan Polsek Wulanggitang sedang berada di wilayah Desa Boru untuk menghimbau warga agar menghindari pusat erupsi.” sebut Avi Manggota Hallan, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Flores Timur.

Akibat abu vulkanik yang pekat, Bandar Udara Frans Seda Maumere di Kabupaten Sikka menghentikan operasional sementara.

“Hari ini bandara ditutup sementara.” terang Kepala Bandara, Partahian Panjaitan.

Penerbangan Wing Air ke Larantuka batal dan berdampak pada sekitar 130 penumpang.

Data vulkanik mencatat satu kali gempa erupsi, tiga hembusan, sepuluh tremor non-harmonik, dua low frequency, serta tujuh gempa vulkanik dalam. Tremor berkelanjutan menunjukkan amplitudo dominan 2,9 milimeter.

Badan Geologi juga memperingatkan potensi banjir lahar jika hujan deras turun. Wilayah sungai seperti Dulipali, Nobo, Hokeng Jaya, dan Nurabelen terancam aliran lahar. Oleh sebab itu, warga di daerah terdampak abu disarankan mengenakan masker.ECA