JAKARTA, HAWA – Warga Amerika Serikat ramai berbelanja di platform e-commerce China seperti Shein dan Temu karena khawatir tarif AS-China menaikkan harga barang.
Kebijakan baru ini menghapus pengecualian de minimis, yang sebelumnya membebaskan tarif untuk paket di bawah $800. Tarif sebesar 30% akan berlaku mulai 2 Mei 2025, menambah biaya belanja online.
Sekitar 1,4 miliar paket senilai kurang dari $800 masuk ke AS setiap tahun, dengan 40% berasal dari China.
National Bureau of Economic Research memperkirakan konsumen AS akan membayar tambahan $10,9 miliar hingga $13 miliar per tahun akibat tarif AS-China.
Banyak konsumen, terutama berpenghasilan rendah, buru-buru membeli pakaian dan elektronik murah sebelum kenaikan harga.
Platform seperti Shein dan Temu mencatat lonjakan pesanan sejak pengumuman tarif. Seorang pembeli di Shein, misalnya, mendapat tagihan tambahan $39 untuk pesanan $197 karena biaya impor baru.
Perusahaan e-commerce China kini pertimbangkan menyerap sebagian biaya atau menaikkan harga, yang dapat kurangi daya saing mereka.
Tarif AS-China juga memengaruhi rantai pasok global. Beberapa perusahaan tekstil China pindahkan produksi ke Asia Tenggara untuk hindari tarif. Kebijakan ini tambah beban konsumen dan ubah pola belanja online di AS.
Pakar ekonomi memperingatkan bahwa kebijakan tarif ini dapat memicu inflasi barang konsumsi, terutama di segmen ritel daring yang selama ini menawarkan harga kompetitif. Beberapa analis juga menyoroti potensi gangguan terhadap rantai pasokan e-commerce lintas negara, yang selama ini bergantung pada skema pengiriman langsung dari produsen di China ke konsumen AS.
Di sisi lain, pelaku usaha lokal menyambut baik kebijakan ini karena dinilai memberikan kesempatan bagi produk dalam negeri untuk bersaing. Namun, kelompok advokasi konsumen menyuarakan keprihatinan bahwa kebijakan ini justru membebani masyarakat kelas menengah ke bawah yang mengandalkan e-commerce untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pemerintah AS menyatakan bahwa langkah ini bertujuan melindungi industri domestik dan mengurangi ketergantungan pada impor.LIA