PALU, HAWA.ID – Normalisasi sungai pondo dikeluhkan warga saat menghadiri reses atau jaring aspirasi anggota DPRD Palu, Irsan Satria, Kamis (1/2/2024) malam di Jalan Thamrin, lorong Dede.
Warga menyebut normalisasi tidak akan bermanfaat jika material pengerukan hanya diletakan di sekitar area sungai.
“Kalau bisa materialnya dibuang jauh atau dijual saja. Percuma dikeruk kalau cuman di taruh begitu saja, karena kalau Banjir pasti terjadi pendangkalan lagi karena materialnya terbawa ulang,” ungkap Ince Safrudin salah seorang warga.
Warga yang hadir turut mempertanyakan terkait penerangan lampu di jalan Mangunsarkoro. “Sudah berapa puluh tahun kami usulkan, tapi tidak pernah juga ada wujudnya. Jadi kami mohon bapak bisa perhatikan penerangan jalan kami,” kata Zulfikri.
Menyahuti keluhan tersebut, Irsan menjelaskan, terkait normalisasi sungai pondo menjadi kewenangan bali sungai.
Sementara usulan untuk menjual material di sungai itu, perlu melalui prosedur yang panjang sehingga masalah ini tidak bisa hanya diselesaikan oleh pemerintah kota.
“Masalah sungai ini sudah berulang kali kami sampaikan ke pemerintah kota. Tapi lagi-lagi itu bukan kewenangan mereka, tetapi balai sungai. Tapi setelah reses ini akan saya bawa aspirasi bapak ibu di forum resmi agar dapat ditindaklanjuti bersama,” kata Irsan.
Terkait penerangan jalan, politisi hanura ini mengaku akan mengupayakan agar segera ditindaklanjuti. Baik melalui program pemerintah maupun melalui alokasi anggaran pokir miliknya.
“Tahun ini Pemerintah Kota akan melakukan penambahan pemasangan lampu jalan. Kalau memang tidak bisa tercover, nanti saya masukan ke pokir saya,” tegas Irsan.
Irsan juga menyampaikan beberapa program pemerintah yang dapat diakse dan dimanfaatkan langsung oleh masyarakat seperti, layanan pembuatan kartu keluarga, BPJS kesehatan dan program bantuan usaha.
Menurutnya, masyarakat tidak perlu lagi bersusah paya untuk mendatangi dinas terkait. Semuanya cukup berkoordinasi di kantor lurah.LIA