PALU, HAWA.ID – Program Berani Hapus Pajak Kendaraan Bermotor yang digagas Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid bersama Wakil Gubernur Reny A Lamadjido (BERANI) mencatat hasil signifikan. Hingga 7 Desember 2025, total pendapatan dari program penghapusan pajak bagi kendaraan roda dua dan roda empat telah mencapai Rp32.994.048.601.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Sulteng Rifki Ananta menyebutkan, angka tersebut terdiri atas pendapatan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) sebesar Rp18.764.320.850, termasuk opsen yang terbagi untuk Provinsi Sulteng sebesar Rp11.301.997.500 dan Rp7.459.323.350 untuk kabupaten dan kota. Sementara itu, pendapatan dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) mencapai Rp23.621.295.298, di mana Rp14.229.727.751 masuk ke provinsi dan Rp9.391.567.547 menjadi bagian opsen untuk pemerintah kabupaten dan kota.
“Itu nilai total rupiahnya dalam Program Berani penghapusan pajak kendaraan bermotor sejak 19 November sampai 7 Desember 2025 dengan jumlah transaksi sebanyak 34.600 objek,” ujar Rifki Ananta saat dihubungi media ini, Senin (8/12/2025).
Rifki menjelaskan bahwa program serupa yang digelar pada April–Mei 2025 juga memberikan kontribusi besar. Pada periode itu, total pendapatan Program Berani Bebas Tunggakan PKB mencapai Rp82.624.804.219. Jika digabungkan dengan capaian terbaru, total pendapatan dari dua kali pelaksanaan program penghapusan pajak mencapai Rp115.618.852.820.
Program penghapusan pajak kendaraan bermotor masih akan berlangsung hingga 20 Desember 2025. Bapenda Sulteng berharap akan ada tambahan pemasukan seiring meningkatnya kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan kesempatan tersebut.
“Kami mengimbau kepada masyarakat pemilik kendaraan bermotor yang masih menunggak agar segera ke Samsat terdekat. Cukup bayar pajak tahun berjalan saja, sedangkan tunggakan sebelumnya berapa pun tahunnya akan diputihkan atau dihapus,” kata Rifki yang akrab disapa Bon.LIA