JAKARTA, HAWA — Presiden Prabowo Subianto akan memperkenalkan logo HUT ke-80 RI pada Jumat, 18 Juli 2025, di Istana Negara, Jakarta. Di mana, dalam peluncuran logo tersebut, presiden akan hadir bersama sejumlah menteri dan desainer, serta menayangkannya secara langsung melalui situs resmi pemerintah.
Kementerian Sekretariat Negara, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan Asosiasi Desainer Grafis Indonesia menggelar sayembara untuk memilih logo HUT ke-80 RI. Mereka membuka sayembara tersebut sejak 23 Mei 2025 dan menerima 245 desain dari berbagai peserta. Lima finalis mempresentasikan karyanya pada 1 Juli 2025.
“Logo resmi tersebut akan dilaunching Presiden Prabowo Subianto besok, 18 Juli 2025,” kata Wakil Menteri Sekretariat Negara Juri Ardiantoro, pada Kamis.
Menurut Juri, desain logo mengandung nilai sejarah, semangat persatuan, dan identitas nasional. Elemen warna merah-putih menjadi penanda utama dalam komposisi visualnya.
“Dalam perancangan logo, aspek kenegaraan tidak boleh diabaikan,” ujarnya.
Proses seleksi mempertimbangkan unsur estetika, filosofi, serta kemampuan desain dalam menyampaikan narasi kebangsaan. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Teuku Riefky menyatakan bahwa seluruh karya finalis memperlihatkan kualitas tinggi.
“Terlihat jelas bahwa para desainer bekerja dengan ilmu dan hati,” kata Riefky.
Setelah peluncuran, pemerintah akan menyosialisasikan logo melalui berbagai kanal. Pada 20 Juli 2025, kegiatan Car Free Day di kawasan Thamrin-Sudirman akan menjadi ajang promosi publik, termasuk pembagian souvenir bertema HUT ke-80 RI. Selain itu, masyarakat dapat mengunduh logo resmi melalui situs Kementerian Sekretariat Negara.
Presiden Prabowo juga meminta kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah untuk menggunakan logo tersebut dalam berbagai kegiatan peringatan kemerdekaan. Sosialisasi digital melalui media sosial turut diperkuat guna menjangkau lebih banyak lapisan masyarakat.
Pelaku industri kreatif menyambut baik peluncuran ini. Ketua APREGIN Handaka Santosa berharap pengumuman resmi tersebut mampu mendorong produksi merchandise bertema nasional, seperti kaus dan topi.LIA