JAKARTA, HAWA – Kementerian Kesehatan mengeluarkan surat edaran untuk meningkatkan kewaspadaan setelah sejumlah negara Asia Tenggara mencatat lonjakan varian Covid-19. Surat Edaran Nomor SR.03.01/C/1422/2025 yang diteken Murti Utami pada 23 Mei 2025, meminta fasilitas kesehatan melakukan pelaporan aktif penyakit pernapasan.

Thailand mencatat 33.030 kasus dalam satu minggu, dua kali lipat dibanding pekan sebelumnya. Singapura melaporkan 14.200 kasus pada periode 27 April–3 Mei, naik dari 11.100 kasus. Hong Kong menyampaikan 31 kasus berat pada awal Mei, angka tertinggi dalam 12 bulan terakhir. Malaysia melaporkan tren serupa meski belum merinci jumlahnya.

Varian Covid-19 Indonesia saat ini yaitu MB.1.1, berbeda dari varian dominan di negara tetangga. Thailand menghadapi XEC dan JN.1, Singapura dengan LF.7 dan NB.1.8, Hong Kong mengalami penyebaran JN.1, sementara Malaysia juga terdampak XEC. Informasi ini tersedia di situs Kementerian Kesehatan.

Murti Utami menjelaskan, “Varian Covid-19 dominan yang menyebar di Thailand adalah XEC dan JN.1, di Singapura LF.7 dan NB.1.8, di Hong Kong JN.1, dan di Malaysia adalah XEC.”

Kemenkes meminta fasilitas kesehatan memantau ILI, SARI, dan pneumonia secara intensif melalui sistem EWRS. Tiap daerah juga perlu mengirim laporan mingguan untuk mencegah keterlambatan deteksi varian Covid-19 Indonesia.

Hingga pekan ke-20 tahun ini, Indonesia mencatat tiga kasus, turun dari 28 kasus pada minggu sebelumnya. Meskipun angka rendah, Kemenkes tetap mengingatkan masyarakat agar tetap siaga terhadap potensi penyebaran lintas negara.

WHO menyarankan kelompok rentan segera menerima vaksinasi booster untuk mencegah dampak serius dari varian Covid-19 Indonesia maupun global.ECA