KAZAN, HAWA — Kehadiran Presiden Prabowo di KTT BRICS 2025 menarik perhatian internasional setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menyambut langsung kedatangannya di Kazan, Rusia, Senin (7/7).
Prabowo tiba untuk mewakili Indonesia dalam sesi dialog bersama negara mitra BRICS.
Presiden Rusia Vladimir Putin menjabat tangan Prabowo di pintu masuk lokasi KTT sebelum keduanya melangsungkan pertemuan bilateral tertutup. Dalam pertemuan tersebut, Prabowo dan Putin membahas kerja sama pertahanan, pangan, serta peluang kemitraan ekonomi strategis.
“Selamat datang di Kazan, sebuah kehormatan bagi kami menerima Presiden Prabowo,” kata Vladimir Putin dalam pernyataan resmi yang dirilis Kremlin pada Senin malam.
Kehadiran Presiden Prabowo di mencerminkan upaya diplomasi aktif Indonesia dalam menjalin hubungan global yang setara.
BRICS—yang beranggotakan Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan—menyelenggarakan KTT ke-17 ini untuk memperluas kerja sama dengan negara mitra seperti Indonesia, Uni Emirat Arab, Mesir, dan Ethiopia.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri RI menyatakan bahwa keikutsertaan Indonesia di forum BRICS bertujuan memperkuat posisi negara-negara berkembang dalam tatanan global.
“KTT ini menjadi momentum strategis bagi Indonesia untuk menjajaki kerja sama multipolar yang saling menguntungkan,” ujar pernyataan Kemenlu melalui situs resminya.
Selain Presiden Prabowo, beberapa pemimpin negara mitra BRICS juga hadir dalam forum ini. Para pemimpin membahas isu utama seperti reformasi tata kelola global, ketahanan pangan, energi berkelanjutan, serta infrastruktur keuangan berbasis mata uang lokal.
Kehadiran Presiden Prabowo di KTT BRICS 2025 mendapat sorotan media internasional karena menjadi penampilan pertamanya di forum besar sejak dilantik. Pertemuan ini juga menjadi awal dari arah baru diplomasi luar negeri Indonesia di bawah kepemimpinannya.
BRICS menjadwalkan rangkaian sesi kerja hingga Rabu (9/7), dengan penekanan pada inklusivitas ekonomi dan kemitraan global yang setara.LIA