PALU, – Isu penggunaan pada yang dijual di pasar Masomba dikeluhkan para pedagang.

Mereka membantah keras tuduhan tersebut dan menegaskan bahwa selama puluhan tahun berdagang, mereka tidak pernah menggunakan .

Isu ini merugikan para pedagang karena omset penjualan mereka anjlok drastis dalam beberapa hari terakhir di Kota Palu.

Puluhan pedagang di pasar Masomba menyatakan ketidakbenaran tuduhan tersebut di hadapan Ketua Komisi B , Rizki Hardianti Pakamundi, yang akrab disapa Kiki Pakamundi.

Mereka menegaskan bahwa selama puluhan tahun berdagang, mereka tidak pernah menggunakan dan bahkan tidak mengetahui bentuk formalin seperti apa.

“Kami sudah puluhan tahun jualan di sini, tidak pernah sekalipun pakai formalin. Kami juga tidak tahu bentuknya seperti apa,” kata salah satu pedagang ikan, Dayat.

Kiki Pakamundi, yang turun langsung ke pasar Masomba untuk menemui para pedagang, mendengarkan keluhan mereka.

Ia memahami dampak negatif dari isu ini terhadap omset para pedagang.

Sejak isu formalin beredar, omset harian pedagang ikan turun dari rata-rata Rp2,5 juta – Rp3 juta menjadi Rp500 ribu – Rp700 ribu.

Pedagang ikan juga mengeluhkan kurangnya koordinasi dari Dinas Pangan Provinsi Sulawesi Tengah sebelum merilis hasil uji laboratorium.

Mereka merasa dirugikan karena hasil uji tersebut langsung dipublikasikan tanpa ada pembicaraan terlebih dahulu dengan para pedagang.

Dikutip dari laman , Kiki Pakamundi menyatakan akan meminta Koordinasi oleh seluruh dinas-dinas terkait.

“Saya minta Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Palu segera berkoordinasi dengan Dinas Pangan Provinsi agar persoalan ini cepat selesai dan masyarakat kembali berbelanja di Masomba. Pedagang pun tidak mengalami kerugian yang berkepanjangan,” ujar Kiki.

Kiki juga mengungkapkan bahwa ia dan keluarganya merupakan konsumen setia pasar Masomba. “Saya ini tiap lima hari ke Masomba, beli ikan, ayam, sayur, semuanya di Masomba,” tuturnya.

Selain itu, Kiki mengapresiasi keberanian para pedagang yang menyampaikan aspirasinya terkait persoalan ini.

Ia berjanji akan segera membahas masalah ini bersama anggota dewan kota dan kota Palu untuk mencegah hal serupa terulang kembali.

Bukan hanya pedagang ikan yang terdampak, pedagang ayam dan sayur di pasar Masomba juga mengalami penurunan omset karena masyarakat mengurangi kunjungan ke pasar tersebut.

Para pedagang berharap isu ini segera terselesaikan agar aktivitas jual beli kembali normal.

Sementara itu, Kepala Bidang Perikanan Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Palu, Lidya, menyatakan akan berkoordinasi dengan Dinas Pangan Sulawesi Tengah terkait hasil uji laboratorium yang beredar.

Ia berharap koordinasi ini dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap pasar Masomba dan memulihkan omset para pedagang yang terdampak isu formalin tersebut.*/LIA