JAKARTA, HAWA — Anwar Ibrahim dan Prabowo sepakat membentuk otoritas bersama untuk mengelola wilayah Ambalat dalam pertemuan bilateral di Jakarta, Jumat, 27 Juni 2025. Keduanya juga menyerukan perdamaian di Timur Tengah, termasuk dukungan terhadap gencatan senjata antara Israel dan Iran yang dimulai 24 Juni.
Pertemuan ini memperkuat komitmen Indonesia dan Malaysia dalam menjalin hubungan strategis dan menyikapi isu-isu regional secara kolektif. Anwar Ibrahim dan Prabowo membahas pengembangan wilayah Ambalat yang masih bersengketa, serta pentingnya kontribusi terhadap stabilitas global.
“Kita tidak boleh menunggu untuk menyelesaikan rintangan hukum dan peraturan sebelum kita mulai mengembangkan Ambalat. Bisa memakan waktu berdekade-dekade untuk menyelesaikan, dan di sisi lain, kita bisa mendapat manfaat dari pengembangan bersama,” kata Anwar Ibrahim, Perdana Menteri Malaysia, pada Jumat.
Prabowo menyatakan perlunya percepatan penyelesaian teknis perbatasan dan mendorong pembentukan otoritas pengembangan bersama.
“Kita perlu mempercepat upaya untuk menyelesaikan masalah teknis perbatasan dan memulai proyek ekonomi bersama di Ambalat melalui otoritas pengembangan bersama,” ujar Presiden RI itu, mengutip pernyataan dari Free Malaysia Today.
Wilayah Ambalat di Laut Sulawesi mencakup 15.000 km² dan diperkirakan mengandung cadangan minyak yang besar. Meski sengketa maritim masih berlangsung sejak 1969, kedua negara memilih pendekatan pragmatis demi kepentingan ekonomi bersama.
Sementara itu, Anwar dan Prabowo juga menyambut gencatan senjata 12 hari antara Israel dan Iran. Mereka menyerukan penyelesaian damai untuk konflik Timur Tengah, termasuk dukungan terhadap Palestina dan solusi dua negara.
“Malaysia sangat mengecam serangan Israel terhadap Iran dan mendukung hak Iran untuk membela martabat, integritas, dan kedaulatannya,” tegas Anwar. Ia juga berharap gencatan senjata dapat mengarah pada perdamaian yang lebih luas.
Prabowo menyatakan hal serupa. “Kami harap ini akan bertahan dan bergerak menuju penyelesaian damai,” ujarnya.LIA