JAKARTA, HAWA – Airlangga Hartarto resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Golkar pada Sabtu, 10 Agustus 2024, setelah bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jumat (9/8).
Dalam pertemuan tersebut, Airlangga dan Jokowi membahas berbagai isu ekonomi, termasuk surplus perdagangan Cina dan pembaruan perundingan perdagangan bebas dengan Uni Eropa (CEPA).
Airlangga sempat menepis isu Munaslub dan menegaskan bahwa Golkar tetap solid dengan rencana Munas yang akan digelar pada Desember 2024 mendatang.
Sabtu, (10/8) Airlangga secara resmi menandatangani surat pengunduran diri sebagai Ketua Umum Golkar.
Keputusan Airlangga ini mendapat sorotan luas di kalangan elite Golkar. Menurut sumber internal, Golkar segera menggelar Munaslub pada 25 Agustus 2024 untuk memilih ketua umum yang baru.
Agus Gumiwang, yang saat ini menjabat sebagai Menteri Perindustrian, diproyeksikan menjadi pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum Golkar hingga Munaslub berlangsung.
Nama Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, disebut-sebut sebagai kandidat kuat yang akan menggantikan Airlangga.
Bahlil, yang kabarnya mendapat restu dari Presiden Jokowi, disebut mampu membawa Golkar ke arah yang lebih baik menjelang Pilpres 2024.
Sebelum pengunduran diri ini, kursi kepemimpinan Airlangga sudah mulai digoyang sejak pertengahan 2023.
Dewan Pakar Golkar, Ridwan Hisjam, secara terbuka meminta Airlangga untuk mundur dan mendesak digelarnya Munaslub. Kritik terhadap kepemimpinan Airlangga semakin menguat, terutama terkait kegagalannya memenuhi mandat partai sebagai calon presiden di Pilpres 2024.
Tak hanya itu, Airlangga juga menghadapi kasus dugaan korupsi terkait pemberian fasilitas ekspor minyak sawit mentah, yang semakin melemahkan posisinya di partai.*/LIA