JAKARTA, HAWA – Idul Adha sering kali membuat banyak keluarga menerima daging dalam jumlah besar. Karena itu, memahami cara menyimpan daging kurban dengan tepat menjadi hal penting agar kualitasnya tetap terjaga dan tidak cepat rusak. Perempuan, khususnya ibu rumah tangga, berperan besar dalam mengelola dan mengolah daging kurban di dapur.
Langkah pertama, pisahkan daging menjadi porsi kecil sesuai kebutuhan sekali masak. Potong daging dengan ukuran seragam agar kamu bisa menata daging secara rapi di dalam wadah. Jangan mencuci daging sebelum menyimpannya, karena air akan mempercepat pembusukan. Cuci daging hanya saat kamu ingin memasaknya.
Gunakan wadah tertutup atau kantong plastik ziplock untuk menyimpan daging. Pastikan udara di dalam wadah seminimal mungkin agar daging tidak terpapar oksigen berlebihan. Tulis tanggal penyimpanan pada setiap kemasan untuk memudahkan pengawasan masa simpan.
Simpan daging di dalam lemari pendingin atau freezer. Jika ingin menggunakan daging dalam waktu dekat, letakkan di kulkas bagian bawah dengan suhu maksimal 4°C. Untuk penyimpanan jangka panjang, masukkan ke dalam freezer dengan suhu -18°C. Daging kurban yang berada dalam freezer dapat bertahan hingga 3 bulan, selama proses pembekuan dilakukan dengan benar.
Bila ingin mencairkan daging beku, letakkan daging di kulkas semalaman atau rendam dalam wadah tertutup berisi air dingin. Hindari mencairkan daging pada suhu ruang karena bisa memicu pertumbuhan bakteri.
Gunakan daging berdasarkan urutan tanggal simpan. Terapkan sistem FIFO (first in, first out) agar tidak ada daging yang terlupakan atau rusak karena terlalu lama disimpan. Saat hendak mengolah, pastikan daging masih memiliki warna, bau, dan tekstur normal.
Masyarakat dapat merujuk panduan pengolahan pangan yang aman melalui situs Badan POM atau Kementerian Kesehatan sebagai sumber informasi resmi.LIA