PALU, HAWA.ID – Gubernur Sulawesi Tengah, Dr. Anwar Hafid, M.Si, Soroti Kerusakan Lingkungan dan Transparansi Pajak Tambang di Morowali. Hal ini terungkap saat menerima kunjungan silaturahmi dari DPRD Kabupaten Morowali di ruang kerjanya pada Selasa (15/4). Rombongan dipimpin oleh Ketua DPRD Hardianto Marzuki, SE, bersama Wakil Ketua II Sultanah Hadie, ST, Ketua Komisi I Yopi, ST, Anggota Komisi I Nuryanti Karim, SM, Alaudin, serta Anggota Komisi II Murniati.
Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Anwar menyampaikan rencana untuk menggelar pertemuan lanjutan dengan Bupati Morowali. Pertemuan itu akan memfokuskan pembahasan pada isu-isu strategis terkait keberadaan perusahaan besar, khususnya di sektor pertambangan.
“Kita akan evaluasi kondisi lingkungan pasca tambang, baik tambang nikel maupun komoditas lain, yang saat ini sudah mengalami kerusakan cukup parah,” tegas Anwar.
Gubernur juga menyoroti lemahnya pengawasan terhadap tenaga kerja, baik lokal maupun asing. Ia menekankan pentingnya transparansi kontribusi perusahaan terhadap pendapatan daerah.
“Kita tidak tahu secara pasti jumlah kendaraan operasional tambang, potensi pajak kendaraan, maupun pajak bahan bakar. Ini harus kita benahi bersama,” tambahnya.
Anwar berharap adanya sinergi kuat antara pemerintah provinsi dan kabupaten untuk mengoptimalkan Dana Bagi Hasil (DBH) dari sektor pertambangan terutama kerusakan lingkungan. Ia menekankan pentingnya pengelolaan potensi daerah demi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Mari kita kelola potensi ini bersama. Jika DBH meningkat, masyarakat bisa merasakan manfaat langsung lewat peningkatan taraf hidup,” pungkasnya.
Pertemuan ini menjadi langkah awal memperkuat koordinasi lintas sektor dan memastikan pembangunan di Morowali berjalan berkelanjutan dengan memperhatikan aspek lingkungan dan kesejahteraan rakyat.LIA